Padang, RANAHNEWS – Wakil Ketua DPRD Sumatera Barat, Evi Yandri Rajo Budiman, kembali turun langsung ke masyarakat dalam kegiatan reses masa sidang untuk menjemput aspirasi warga. Pada Senin (17/2/2025), ia mengunjungi tiga lokasi di Kota Padang, yakni Teluk Bayur (Padang Selatan), Koto Baru Nan XX (Lubuk Begalung), dan Durian Tapak (Kuranji).
Di setiap lokasi, masyarakat menyampaikan berbagai keluhan, mulai dari bantuan modal usaha, infrastruktur, pendidikan, hingga penanganan banjir. Beberapa aspirasi langsung ditindaklanjuti, sementara lainnya akan diperjuangkan sesuai regulasi yang berlaku.
Di Teluk Bayur, masyarakat mengeluhkan sengketa lahan dengan PT Pelindo, yang telah berlangsung bertahun-tahun tanpa penyelesaian. Ketua LPM Teluk Bayur, Novianti, menuturkan bahwa lahan tersebut telah dihuni turun-temurun, namun mereka dibayangi ancaman penggusuran.
“Minat masyarakat untuk bercocok tanam sangat besar, tapi kami terbentur masalah legalitas tanah. Mohon bantuan agar status lahan ini bisa jelas,” ujar Novianti.
Menanggapi hal ini, Evi Yandri berjanji akan mencari solusi dengan berdiskusi bersama instansi terkait. Jika lahan tersebut merupakan tanah kaum, penyelesaiannya lebih mudah. Namun, jika melibatkan mafia tanah, maka perlu koordinasi lintas lembaga.
Selain sengketa lahan, warga juga meminta agar rute bus Trans Padang tidak hanya melewati Bypass, tetapi juga menjangkau area sekolah. Mereka juga meminta pembangunan halte di jalur dua Teluk Bayur.
Evi Yandri merespons cepat dengan meminta warga mengajukan proposal ke Dinas Perhubungan, agar permintaan ini bisa segera direalisasikan.
Selain itu, persoalan drainase dan penanganan banjir juga menjadi perhatian. Ia berjanji akan mengusulkan pemeriksaan saluran drainase, agar jika ditemukan kerusakan, segera dilakukan perbaikan.
Saat pertemuan di Koto Baru Nan XX, masyarakat meminta bantuan modal usaha serta pelatihan keterampilan seperti menjahit dan memasak.
“Bantuan modal usaha hanya bisa diberikan dalam bentuk peralatan melalui kelompok masyarakat. Silakan bentuk kelompok dan ajukan proposal,” jelas Evi.
Lurah Koto Baru Nan XX, Donasri, juga meminta agar dilakukan kembali pengerukan sungai, yang sebelumnya berhasil mengurangi banjir di wilayah tersebut.
Sebagai bentuk kepedulian langsung, Evi Yandri memberikan bantuan pribadi, termasuk Rp2 juta untuk renovasi masjid, 1000 bibit cabai rawit, serta dua sak semen untuk memperbaiki jalan rusak sepanjang enam meter.
Di akhir reses, ia menegaskan bahwa tidak semua aspirasi bisa langsung terealisasi, tetapi semua akan diperjuangkan, baik di tingkat provinsi, kota, maupun pusat.
“Aspirasi masyarakat ada yang bisa langsung ditindaklanjuti, sebagian lagi akan masuk dalam program APBD Provinsi. Jika bukan kewenangan provinsi, tetap akan kita perjuangkan,” tutupnya. (rn/*/pzv)
Komentar