Perda Ketahanan Keluarga: Ketua DPRD Sumbar Dorong Peran Orang Tua dan Ekonomi Keluarga

News, Ekonomi238 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhidi, mengajak masyarakat untuk memperkuat ketahanan keluarga sebagai pondasi utama dalam membangun generasi yang lebih baik. Ajakan ini disampaikannya saat menyosialisasikan Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17 Tahun 2018 tentang Ketahanan Keluarga di Kelurahan Rimbo Kaluang dan Kecamatan Kuranji, Selasa (25/3/2025).

Dalam sosialisasi ini, Muhidi menekankan bahwa keluarga yang harmonis dan berdaya akan menghasilkan generasi yang unggul serta mampu menghadapi tantangan zaman, termasuk di era digital saat ini. Ia mengingatkan pentingnya peran orang tua dalam membimbing anak-anak agar tidak terpengaruh oleh hal-hal negatif.

“Jangan pernah mendoakan keburukan bagi anak, bahkan dalam keadaan marah. Doa orang tua memiliki kekuatan luar biasa. Imam Sudais, yang kini menjadi imam besar Masjidil Haram, dulunya dikenal nakal, tetapi berkat doa baik orang tuanya, ia tumbuh menjadi sosok yang luar biasa,” ujar Muhidi.

Selain peran orang tua, ia juga menyoroti pentingnya ketahanan ekonomi keluarga. Ia mengajak masyarakat untuk memanfaatkan program pemerintah yang dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mereka.

“Jika ada yang bisa kami bantu dalam penguatan ekonomi keluarga, silakan ajukan agar bisa dimasukkan dalam program pemerintah daerah,” katanya.

Perhatian khusus juga diberikan kepada perempuan kepala keluarga yang sering menghadapi tantangan ekonomi. Muhidi menegaskan bahwa mereka perlu mendapatkan akses pelatihan ekonomi agar lebih mandiri dan mampu meningkatkan kualitas hidup keluarganya.

Dalam acara ini, Muhidi juga menggagas program Sawah Pokok Murah, yang bertujuan membantu masyarakat memperoleh kebutuhan pangan dengan harga lebih terjangkau. Ia berharap program ini dapat mendukung ketahanan pangan dan kesejahteraan keluarga di Sumatera Barat.

Lurah Rimbo Kaluang, Teddy, menyambut baik sosialisasi ini dan menilai bahwa ketahanan keluarga berperan besar dalam mencegah berbagai masalah sosial, seperti stunting dan kenakalan remaja. Menurutnya, lingkungan keluarga yang harmonis dapat menjadi benteng utama dalam membentuk karakter anak yang lebih baik.

Senada dengan hal tersebut, Kabid PHA P3AP2KB Sumbar, Monika Nur, mengingatkan bahwa pola asuh orang tua adalah kunci utama dalam membangun ketahanan keluarga. Ia juga menekankan perlunya sinergi antara keluarga, masyarakat, dan lembaga adat (tungku sajarangan) dalam menciptakan lingkungan sosial yang lebih kondusif.

Monika juga menyoroti pesatnya perkembangan teknologi informasi yang berpotensi membawa dampak negatif bagi anak-anak. Ia mengingatkan orang tua agar lebih aktif mengawasi aktivitas digital anak dan memastikan mereka mengakses informasi yang bermanfaat.

“Di era digital ini, anak-anak dapat dengan mudah mengakses berbagai konten tanpa batas. Orang tua harus lebih waspada dan memastikan mereka mendapatkan informasi yang positif,” katanya.

Sosialisasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga ketahanan keluarga sebagai benteng utama menghadapi berbagai tantangan sosial dan ekonomi. Dengan adanya sinergi antara pemerintah, masyarakat, dan keluarga, Sumatera Barat diharapkan dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman, sejahtera, dan berdaya saing. (rn/*/pzv)

Komentar