Balimau Paga di Painan, Tradisi Menyambut Ramadhan dengan Silaturahmi dan Penyucian Diri

Pariwisata219 Dilihat

Painan, RANAHNEWS – Masyarakat Kenagarian Painan, Kecamatan IV Jurai, Kabupaten Pesisir Selatan, tetap menjaga tradisi menyambut bulan suci Ramadhan 1446 H dengan menggelar prosesi Balimau Paga di Lubuk Mancik, Timbulun, Kamis (27/2/2025) petang.

Berbeda dari sekadar mandi-mandi biasa, Balimau Paga adalah ritual menyucikan diri dengan membarutkan air limau dan bunga rampai ke kepala, sebagai simbol pembersihan jiwa sebelum memasuki bulan suci. Prosesi ini diawali oleh Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Painan, Drs. Syafrizal Ucok, MM Dt. Nan Batuah, diikuti oleh pejabat, penghulu, dan masyarakat yang hadir.

Air limau yang digunakan berasal dari rumah gadang penghulu dari berbagai suku anggota KAN Painan. Air ini diletakkan di atas nampan berhias aksesori berwarna-warni, menambah nuansa sakral dan khidmat dalam prosesi.

Sebagai penutup, Ustadz H. Zulyafli, S.PdI, menyampaikan tausiyah tentang kesiapan menghadapi Ramadhan. “Nabi Muhammad SAW memberikan empat isyarat menjelang Ramadhan, yaitu melunasi hutang puasa, menyucikan hati, memperbaiki silaturahmi, dan meminta maaf kepada keluarga serta tetangga,” ujarnya.

Acara ini dihadiri oleh berbagai tokoh daerah, termasuk Bupati Pesisir Selatan yang diwakili Staf Ahli Ekobang Reva Mansarin, SE, M.Si Dt. Tigo Lareh, Ketua LKAAM Pesisir Selatan Drs. Syafrizal Ucok, MM Dt. Nan Batuah, Forkopimda, Camat IV Jurai Ferro Yuandha Putri, SSTP, Ketua Bundo Kanduang Hj. Moesni Udin, S.Pd, Ketua Panitia Afrizal Dt. Rangkayo Basa, serta pemuka adat dan pemuda nagari.

Menurut Ketua LKAAM Pesisir Selatan, Syafrizal Ucok, Balimau Paga bukan sekadar ritual tahunan, tetapi juga momentum mempererat silaturahmi, terutama bagi para perantau yang pulang kampung. “Intinya, kita memasuki Ramadhan dengan hati yang suci dan jiwa yang bersih,” ujarnya.

Tradisi ini tetap berlangsung setiap tahun, bahkan saat hujan atau di tengah pandemi Covid-19 dengan protokol kesehatan ketat. Pelaksanaannya dilakukan bergilir di tiga nagari, dan tahun ini giliran Nagari Painan Timur menjadi tuan rumah dengan panitia yang dipimpin Afrizal Dt. Rangkayo Basa.

Bupati Pesisir Selatan melalui Staf Ahli Ekobang Reva Mansarin mengapresiasi pelestarian tradisi ini. Ia menilai Balimau Paga memiliki nilai sosial yang kuat dan berpotensi menjadi daya tarik wisata budaya di Pesisir Selatan. “Dulu, pelaksanaan Balimau Paga juga disertai penyembelihan sapi, dan dagingnya dibagikan kepada masyarakat yang membutuhkan. Ke depan, kita harapkan dukungan pemerintah daerah terhadap kegiatan adat seperti ini agar terus berkembang,” ungkapnya. (rn/*/pzv)

Komentar