Wakil Bupati Solok Tegaskan Nilai Pancasila di Momen Kebangkitan Nasional

Pendidikan164 Dilihat

Kabupaten Solok, RANAHNEWS -Kabupaten Solok meneguhkan semangat kebangsaan dan nilai-nilai persatuan dalam peringatan gabungan Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila yang digelar di halaman Kantor Bupati Solok, Senin (2/6/2025). Wakil Bupati Solok, H. Candra, bertindak selaku inspektur upacara dalam kegiatan yang berlangsung khidmat dan diikuti oleh berbagai unsur pemerintahan dan tokoh daerah.

Upacara tersebut dihadiri Ketua DPRD Kabupaten Solok Ivoni Munir, Sekretaris Daerah Medison, jajaran Forkopimda, kepala OPD, para camat, serta aparatur sipil negara dan tenaga harian lepas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Solok.

Dalam amanatnya, Wabup H. Candra menegaskan bahwa kedua peringatan ini bukan sekadar seremoni, melainkan pengingat akan jati diri bangsa yang dibangun dari semangat perjuangan dan pengorbanan para pendiri bangsa.

“Hari Kebangkitan Nasional dan Hari Lahir Pancasila adalah dua peristiwa bersejarah yang merefleksikan semangat persatuan, perjuangan, dan cita-cita luhur bangsa Indonesia. Semangat ini harus terus kita jaga dan hidupkan dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam membangun Kabupaten Solok yang lebih maju dan berdaya saing,” ujar Candra.

Ia menambahkan bahwa semangat kebangkitan yang berakar dari lahirnya Boedi Oetomo pada 20 Mei 1908 mesti menjadi energi kolektif dalam menghadapi tantangan zaman, termasuk disrupsi teknologi, ketimpangan sosial, dan ancaman terhadap keutuhan nasional.

Dalam konteks pembangunan daerah, nilai-nilai kebangkitan itu menurutnya harus diwujudkan dalam peningkatan pelayanan publik, pemerataan pembangunan, dan penguatan sektor pendidikan serta ekonomi kerakyatan.

Berkenaan dengan peringatan Hari Lahir Pancasila setiap 1 Juni, Wabup juga mengingatkan pentingnya Pancasila sebagai landasan moral dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara.

“Pancasila adalah pemersatu kita dalam keberagaman. Di tengah tantangan globalisasi dan era digital yang sering mengikis nilai-nilai kebangsaan, kita harus menjadikan Pancasila sebagai pedoman utama dalam membina kehidupan berbangsa yang toleran, inklusif, dan berkeadilan,” tegasnya.

Mengusung tema nasional “Bangkit untuk Indonesia Emas” dan “Pancasila Jiwa Pemersatu Bangsa Menuju Indonesia Emas 2045”, upacara ini menjadi momen refleksi bersama untuk memperkuat sinergi seluruh elemen bangsa dalam mewujudkan Indonesia yang unggul dan berkelanjutan.

Kegiatan berlangsung tertib dan khidmat, ditandai dengan pengibaran bendera merah putih, pembacaan teks Pancasila, pembukaan UUD 1945, serta lantunan lagu-lagu kebangsaan yang membangkitkan semangat nasionalisme. (E_J)

Komentar