Tokoh Adat Ricky Donals: Bonus Demografi Jadi Modal Emas Sumbar Maju

Nasional134 Dilihat

Padang, RANAHNEWS — Kemajuan Sumatera Barat tidak hanya bergantung pada sumber daya alam, melainkan pada kualitas sumber daya manusianya, terutama generasi mudanya. Hal ini disampaikan tokoh masyarakat adat Sumbar, penghulu Nagari Tanjung Alam, Tanah Datar, Ricky Donals Nazir Dt. Paduko Marajo, yang menilai bahwa masa depan Sumbar ditentukan oleh seberapa serius daerah ini menyiapkan anak mudanya agar unggul, berdaya saing, dan adaptif terhadap perubahan zaman.

“Sumbar adalah penoreh sejarah bangsa ini. Dari tanah ini pernah lahir anak-anak muda luar biasa — dari masa perjuangan hingga pengisian kemerdekaan. Karena itu, sekarang waktunya kita berkomitmen bersama untuk kembali mempersiapkan generasi muda yang cerdas dan tangguh,” ujar Ricky Donals di Padang, Kamis (9/10/2025).

Ia menegaskan, sebagaimana ungkapan Bung Karno, ‘Beri aku sepuluh pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia,’ sejarah selalu mencatat bahwa kemajuan suatu bangsa berawal dari semangat dan peran pemudanya. Sumbar, kata Ricky, memiliki modal besar untuk itu melalui bonus demografi.

“Sekitar 50 persen penduduk Sumbar saat ini berada pada usia produktif. Meskipun secara geografis kita minim sumber daya alam, tapi generasi muda Minangkabau memiliki tradisi merantau, berdagang, berorganisasi, dan berpikir kritis. Semua itu merupakan kekuatan besar untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar agar bisa melampaui rata-rata nasional,” ujarnya.

Menurutnya, DNA orang Minang yang dikenal berjiwa dagang perlu diadaptasi ke era digital. Pemuda Sumbar harus mampu menguasai e-commerce, memahami digitalisasi bisnis, serta siap menghadapi tantangan perubahan iklim dan urbanisasi.

“Sumbar dikenal sebagai ‘industri otak nasional’. Jadi membentuk generasi muda unggul sebenarnya bukan hal pelik, asal diarahkan dengan pendidikan yang tepat,” katanya.

Ricky menilai, pemerintah harus memperkuat pendidikan vokasi dan teknis, khususnya di bidang pertanian modern, maritim, pariwisata, dan energi terbarukan. Selain itu, literasi digital dan finansial perlu digencarkan agar anak muda desa mampu memasarkan produk lokal, seperti kopi, gambir, rendang, dan songket, melalui platform digital.

“Anak muda Sumbar juga harus menguasai bahasa internasional seperti Inggris, Arab, dan Mandarin agar mampu bersaing secara global,” imbuhnya.

Di sisi lain, Ricky menekankan pentingnya penguatan sektor ekonomi kreatif dan kewirausahaan. Ia menyebut bahwa semangat berbisnis telah menjadi bagian dari darah masyarakat Sumbar sejak lama.

“Karena itu, pemerintah perlu memperbanyak inkubator bisnis pemuda di Padang, Bukittinggi, dan Payakumbuh. Permudah akses modal, dan bangun koperasi digital yang mengadaptasi prinsip koperasi Bung Hatta,” tegasnya.

Lebih jauh, ia menilai bahwa pemerintah daerah, ninik mamak, dan alim ulama memiliki peran strategis dalam membentuk karakter generasi muda.

“Semua pihak harus bersatu. Republik ini rindu akan hadirnya Bung Hatta muda, Syahrir muda, Hamka muda, dan Tan Malaka muda yang kembali ‘muncul’ dari tanah Minang,” pungkas Datuak Ricky Donals. (rn/*/pzv)

Komentar