Puskesmas Sitiung I Hadirkan Podcast Cerhati, Inovasi Edukasi Kesehatan di Era Digital

News106 Dilihat

Dharmasraya, RANAHNEWS – Puskesmas Sitiung I meluncurkan inovasi baru dalam edukasi kesehatan dengan menghadirkan podcast Pojok Cerita Kesehatan (Cerhati). Program ini bertujuan untuk menyebarkan informasi kesehatan yang akurat dan mudah dipahami oleh masyarakat melalui media sosial.

“Melalui Cerhati, kami ingin memberikan edukasi kesehatan yang lebih luas dan mudah diakses. Podcast ini akan tayang setiap Jumat atau Sabtu di berbagai platform media sosial, seperti Facebook dan Instagram,” ujar Linda Novitri Fahmi, Amd. Keb. SKM, selaku Tenaga Promotor Kesehatan Puskesmas Sitiung I, Jumat (31/1/2025).

Setiap episode Cerhati akan membahas berbagai topik kesehatan yang relevan dengan kondisi terkini. Sebagai episode perdana yang tayang pada 25 Januari 2025, Cerhati mengangkat tema pentingnya Skrining Hipotiroid Kongenital (SHK) pada bayi baru lahir.

Namun, salah satu tema yang paling menarik perhatian adalah Demam Berdarah Dengue (DBD) di musim hujan. Pemilihan tema ini didasarkan pada data tahun 2024, di mana kasus DBD di wilayah Puskesmas Sitiung I mengalami peningkatan selama bulan Februari hingga Mei.

“Alhamdulillah, hingga saat ini belum ada laporan kasus DBD di wilayah kami. Namun, kami ingin mengedukasi masyarakat agar lebih waspada dan siap melakukan pencegahan sejak dini,” jelas Linda.

Untuk memperkuat edukasi, dr. Egy Mufiyarsa, dokter umum di Puskesmas Sitiung I, diundang sebagai narasumber. Dalam podcast, ia menjelaskan bahwa DBD disebabkan oleh virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti. Jika tidak ditangani dengan tepat, penyakit ini dapat berakibat fatal.

“Ada tiga fase dalam perkembangan DBD, yaitu fase demam, fase kritis, dan fase pemulihan. Fase kritis yang terjadi pada hari ketiga hingga ketujuh adalah yang paling berbahaya karena bisa menyebabkan komplikasi serius, seperti syok, perdarahan, hingga kerusakan organ tubuh,” terang dr. Egy.

Mengingat tingginya risiko DBD saat musim hujan, masyarakat diimbau untuk menerapkan 3M+, yaitu:

  1. Menguras tempat penampungan air,
  2. Menutup wadah air agar tidak menjadi sarang nyamuk,
  3. Mengubur barang bekas yang bisa menampung air, serta
  4. Plus langkah tambahan seperti menggunakan kelambu, lotion anti-nyamuk, dan menjaga kebersihan lingkungan.

Dr. Egy juga menegaskan pentingnya deteksi dini. Jika mengalami demam tinggi yang tidak kunjung turun, munculnya bintik merah di kulit, atau tanda-tanda perdarahan, masyarakat dianjurkan segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Melalui inovasi Cerhati, Puskesmas Sitiung I berharap masyarakat lebih memahami pentingnya pencegahan penyakit dan menjaga kesehatan, terutama di musim hujan ini.

“Kami berkomitmen untuk terus memberikan informasi kesehatan yang bermanfaat dan mudah diakses oleh masyarakat. Semoga podcast ini dapat menjadi sarana edukasi yang efektif bagi semua kalangan,” tutup Linda. (Lik)

Komentar