Padang, RANAHNEWS – Pemilihan Kepala.Daerah dan Wakil Kepala Daerah (Pilkada) terus bergerak dan mendekati ke 27 November 2024.
Bagaimana Pikiada, Sumbar? Berbagai bulir pikir pemerhati elektoral mulai intens menganalis teori kemungkinan.
Adrian Tuswandi mendirikan pemikiran pemerhati elektoral, info A1 ternyata peluang PKS-Gerindra Koalisi di Pilkada Sumbar terbuka lebar, apalagi para pemerhati elektoral kata Adrian menyebut elektoral Mahyeldi semakin kokoh.
Mungkin ini menjadi indikator, Prof Ganefri memilih menjadi Bapak Pendidikan Sumbar, dan menyatakan Jumat kemarin batal maju Pilkada Sumbar.
“Mahyeldi itu fakta berbagai survei hasilnya elektoral Ketua Umum DPW PKS Manyeldi semakin kokoh. Tapi kalau kokoh sendiri tanpa pastikan Koalisi maju Pilkada, sama saja bohong itu,” ujar Adrian Tuswandi menyimpulkan berbagai pemikiran pemerhati elektoral, baik di Sumbar maupun di Jakarta, Minggu (02/06/2024), kepada wartawan dalam ngopi pagi bersama Jaringan Pemred Sumbar (JPS) di Padang.
Menurut Toaik biasa Ketua JPS ini disapa berbagai kalangan, impact Koalisi PKS-Gerindra terjadi, tentu Wagub Audy Joinaldy berasa di simpang jalan, lanjut atau ditinggal jadi pasangan Mahyeldi pada Pilkada 2024.
“Hebatnya lagi rumor beredar dan sudah jadi pembicaraan elite, Partai Gerindra telah mempersiapkan kader terbaik nya maju Pilkada Padang yaitu Vasko Ruselmi,” ujar Toaik.
Potensi penentuan calon wakil gubernur (Cawagub) Mahyeld diprediksi pemkier elektoral seru.
“Para pemikir elektoral yang kita gali itu mengatakan Mahyeldi dilematis, tetap Cawagub Audy kepastian PPP gimana, karena PKS tanpa membangun Koalisi dengan Parpol lain itu artinya gagal Pilkada. Terus dengan Gerindra, PKS memilih politik realistis,” ujar Toaik.
Terus kader terbaik Gerindra Vasko Ruselmi jadi Cawagub Mahyeldi, bila terjadi dan jadi pilihan Cagub Mahyeldi, menurut pemerhati elektoral disajikan Toaik, ini menjadi handicap politik regenerasi kepemimpinan di Sumbar.
“Dan Gerindra sengaja memasang Vasko untuk Pilkada lima tahun ke depan, tarik ulur sikap Gerindra ini pasti manis di akhirnya, saat Mahyeldi menurut UU hanya bisa jadi Gubernur 2 periode,” ujar Toaik.
Selain itu jika Koalisi PKS-Gerindra gagal, dan Audy Joinaldy gagal menyegel PPP. Peluang PKS Koalisi yang terbuka itu bersama PDI Perjuangan dengan Cawagubnya Bupati Dharmasraya Sutan Riska.
“Pasalnya, analisis kalangan pemikir elektoral Pilkada Sumbar itu, hanya PDI Perjuangan yang bisa diajak Koalisi dengan PKS, kalau Parpol kan, lobby masing Ketum Parpolnya sudah intens tidak berkoalisi dengan PKS, itu rumor politik yang kencang beredar di Jakarta,”ujarnya. (*)
Komentar