Nevi Zuairina: Skema PBJT Percepat Transisi Energi Tanpa Bebani Anggaran Negara

News105 Dilihat

Jakarta, RANAHNEWS — Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina, menilai skema Pemanfaatan Bersama Jaringan Transmisi (PBJT) sebagai langkah strategis untuk mempercepat transisi energi terbarukan di Indonesia tanpa menambah beban pada keuangan negara.

Dalam forum audiensi bersama Institute for Essential Services Reform (IESR), Nevi menyambut baik pemaparan terkait PBJT. Ia menilai, kebijakan tersebut menjadi terobosan penting dalam memperkuat ekosistem energi bersih yang berkeadilan dan berkelanjutan.

“PBJT adalah solusi cerdas. Tanpa harus membangun jaringan baru dari nol, negara bisa mengoptimalkan infrastruktur yang sudah ada. Ini bukan hanya efisien dari sisi anggaran, tetapi juga menciptakan daya tarik bagi investasi dan membuka peluang ekonomi baru,” ujar Nevi.

Skema PBJT memberi ruang bagi produsen energi terbarukan, baik dari sektor publik maupun swasta, untuk menggunakan jaringan transmisi milik PLN secara terbuka dan setara. Penggunaan bersama ini dinilai mampu menekan biaya investasi sekaligus mempercepat proses interkoneksi pembangkit energi terbarukan ke jaringan nasional.

Politikus asal Sumatera Barat ini menegaskan, skema tersebut bukan hanya memberikan manfaat bagi negara dan investor, tetapi juga memperkuat posisi PLN sebagai operator sistem ketenagalistrikan nasional.

“PLN akan mendapatkan pendapatan tambahan dari penyewaan jaringan. Ini memperkuat BUMN tanpa harus terus bergantung pada suntikan dana negara,” tegasnya.

Nevi juga menyoroti pentingnya memasukkan prinsip-prinsip PBJT dalam pembahasan Rancangan Undang-Undang Energi Baru dan Terbarukan (RUU EBT), seperti keterbukaan akses, tarif yang transparan, serta kontrak yang pasti. Hal ini diyakininya dapat menciptakan iklim investasi yang lebih bersaing dan berkelanjutan.

“Potensi energi terbarukan kita lebih dari 3.700 gigawatt, namun baru dimanfaatkan 0,04 persen. PBJT bisa menjadi pembeda arah. Tugas kami di DPR adalah memastikan regulasi berpihak pada masa depan energi Indonesia,” pungkas Nevi Zuairina. (rn/*/pzv)

Komentar