Padang, RANAHNEWS – Maraknya aksi tawuran dan balap liar di Kota Padang terus menjadi kekhawatiran masyarakat. Meski berbagai upaya penertiban telah dilakukan, fenomena ini masih sering terjadi di sejumlah titik, seperti Simpang Haru dan kawasan By Pass Ketaping.
Seorang warga Andalas, yang enggan disebut namanya, mengungkapkan bahwa para remaja tampaknya tidak jera meski sudah diimbau oleh pihak sekolah maupun aparat kepolisian. Hal serupa juga dirasakan W (45), warga By Pass Ketaping, yang kerap mendengar suara bentrokan pada malam hari.
Menyikapi hal ini, sejumlah pihak mengusulkan pendekatan baru dalam mengatasi kenakalan remaja, salah satunya melalui olahraga bela diri. Ketua Forum Wartawan Parlemen Sumbar sekaligus Kabid Wushu Indonesia Sumbar, Novrianto, menekankan bahwa remaja yang sedang dalam fase pencarian jati diri cenderung membutuhkan sarana untuk menyalurkan emosi dan energi mereka.
“Remaja mudah terpengaruh oleh lingkungan. Jika tidak diberikan wadah yang tepat, mereka bisa terjerumus dalam perilaku negatif. Olahraga, khususnya bela diri seperti wushu, bisa menjadi solusi. Selain menyalurkan energi secara positif, mereka juga belajar disiplin, kesabaran, dan pengendalian diri,” jelasnya.
Menurut Novrianto, wushu bukan hanya olahraga fisik, tetapi juga mengajarkan nilai-nilai etika dan moral. Latihan rutin dalam komunitas wushu dapat membantu remaja membangun identitas positif serta rasa tanggung jawab terhadap diri sendiri dan lingkungan.
Sekretaris Umum Wushu Indonesia Kota Padang, Rahmat Fajri, menambahkan bahwa olahraga bela diri seperti wushu mampu menumbuhkan kebersamaan dan solidaritas di antara para remaja. Dalam latihan, mereka belajar bekerja sama, saling menghormati, dan menjunjung sportivitas.
Mendukung gagasan ini, Kabid Humas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Sulistyawan, mengajak para remaja untuk aktif berolahraga agar terhindar dari aktivitas negatif. Menurutnya, olahraga bukan sekadar aktivitas fisik, tetapi juga cara efektif untuk menjaga kesehatan mental dan emosional.
“Ayo para remaja, berolahraga! Selain bikin badan sehat, pikiran pun jadi lebih positif, dan emosi tersalurkan dengan baik,” ujarnya.
Polda Sumbar sendiri terus berupaya mencegah kenakalan remaja dengan meningkatkan patroli malam selama Ramadan melalui Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD). Tim kepolisian dikerahkan ke lokasi-lokasi rawan tawuran dan balap liar untuk memastikan keamanan dan ketertiban.
Dwi menekankan bahwa pencegahan kenakalan remaja bukan hanya tugas aparat kepolisian atau sekolah, tetapi juga tanggung jawab keluarga dan lingkungan sekitar. Dengan kolaborasi semua pihak serta pendekatan yang lebih konstruktif seperti olahraga bela diri, diharapkan kasus tawuran dan balap liar di Kota Padang dapat diminimalisir. (rn/*/pzv)
Komentar