Dharmasraya Pecahkan Rekor Dunia dengan 1.690 Perempuan Mainkan Talempong Pacik Bersama

News, Wisata169 Dilihat

Dharmasraya, RANAHNEWS – Kabupaten Dharmasraya mencetak sejarah dunia dengan pergelaran talempong pacik terbesar yang melibatkan 1.690 perempuan secara bersamaan di Sport Center, Koto Padang, Kecamatan Koto Baru, Jumat (3/1/2025). Acara yang mencatatkan rekor di Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI) ini digelar dalam rangka memperingati HUT Kabupaten Dharmasraya ke-21.

Kegiatan spektakuler ini dihadiri langsung oleh Bupati Dharmasraya Sutan Riska Tuanku Kerajaan, Ketua DPRD Dharmasraya Jemi Hendra, Kajari Dharmasraya Ariana Juliastuty, Wakapolres Dharmasraya Kompol Armijon, Danramil Pulau Punjung Mayor Sarinto, dan Sekda H. Adlisman.

Para peserta yang terdiri dari ibu-ibu dari 52 nagari se-Kabupaten Dharmasraya tampil anggun dengan mengenakan baju kurung basiba warna hitam dan jilbab merah, pakaian tradisional khas Minangkabau. Setiap perempuan memainkan dua talempong pacik, menghasilkan harmoni indah dengan total 3.380 talempong pacik yang dimainkan serentak.

Ketua TP PKK Kabupaten Dharmasraya, Ny. Dewi Sutan Riska, turut menyemarakkan acara dengan menyanyikan lagu “Membangun Dharmasraya” diiringi alunan talempong pacik. “Ini bukan hanya rekor Indonesia, tetapi juga rekor dunia,” ujar perwakilan MURI saat menyerahkan penghargaan.

Bupati Sutan Riska dalam sambutannya mengapresiasi keberhasilan acara ini yang menjadi bukti nyata kekayaan budaya Minangkabau.

“Hari ini kita semua menjadi saksi sekaligus pelaku sejarah dalam melestarikan budaya. Talempong pacik tidak hanya simbol seni musik tradisional, tetapi juga bukti kuatnya peran perempuan dalam menjaga dan mengembangkan tradisi,” ujar Bupati.

Bupati juga berharap acara ini memberikan hiburan bagi masyarakat sekaligus menjadi inspirasi untuk terus menjaga warisan budaya Minangkabau. “Mari kita bersama-sama menjaga keamanan dan ketertiban agar seluruh rangkaian kegiatan HUT Kabupaten Dharmasraya berjalan lancar,” tambahnya.

Ketua TP PKK Dharmasraya, Dewi Sutan Riska, mengucapkan terima kasih kepada seluruh perempuan yang telah berpartisipasi aktif dalam kegiatan ini.

“Tanpa peran ibu-ibu, acara ini tidak akan berhasil seperti yang kita harapkan. Semoga kita semua dapat terus menjaga warisan budaya ini dengan sebaik-baiknya,” ujarnya penuh haru.

Pergelaran ini tidak hanya menjadi momen bersejarah bagi Kabupaten Dharmasraya, tetapi juga mempertegas pentingnya melestarikan budaya tradisional di tengah modernisasi. Pagelaran talempong pacik ini diharapkan menjadi inspirasi bagi generasi muda untuk terus mencintai dan menjaga seni budaya lokal.

Kabupaten Dharmasraya, melalui kegiatan ini, membuktikan bahwa tradisi dan inovasi dapat berjalan beriringan, menciptakan kebanggaan yang mendalam bagi masyarakatnya. (Lik)

Komentar