Irman Gusman Puji Sawah Pokok Murah Agam, Layak Jadi Model Nasional Pertanian Hijau

Politik156 Dilihat

Agam, RANAHNEWS — Inovasi pertanian Kabupaten Agam kembali menarik perhatian nasional. Program unggulan “Sawah Pokok Murah” (SPM) dinilai berhasil mengubah cara bertani menjadi lebih efisien, ramah lingkungan, dan berkelanjutan.

Anggota DPD RI asal Sumatera Barat, Irman Gusman, menyebut SPM sebagai terobosan yang patut dijadikan model nasional pembangunan pertanian modern.

“Saya melihat terobosan yang dilakukan Pemkab Agam ini luar biasa. Sawah Pokok Murah bukan hanya menekan biaya produksi, tetapi juga meningkatkan hasil panen sekaligus menjaga kelestarian alam,” ujar Irman saat melakukan kunjungan reses di Agam, Kamis (23/10/2025).

Program yang digagas Bupati Agam Benni Warlis ini dikembangkan melalui kolaborasi antara Dinas Pertanian Kabupaten Agam dan Yayasan Dangau Inspirasi Riset dan Pengembangan Pedesaan (YDIRPP). Diresmikan pada 25 April 2025 oleh Gubernur Sumbar, program ini kini menjadi bagian penting strategi menuju Agam sebagai Lumbung Pangan Sumbar.

Melalui pendekatan Mulsa Tanpa Olah Tanah (MTOT), sistem System of Rice Intensification (SRI), dan pola tanam Jajar Legowo, metode SPM menghapus praktik pembajakan serta pembakaran jerami yang selama ini menambah biaya dan merusak ekosistem tanah.

Dengan kombinasi tersebut, biaya produksi dapat ditekan hingga 40 persen, sementara produktivitas meningkat lebih dari 20 persen dibanding sistem konvensional. Lahan pun menjadi lebih subur dengan ekosistem mikroorganisme yang tetap terjaga.

Data Dinas Pertanian Agam mencatat, hingga Oktober 2025 terdapat 633 kelompok tani di 92 nagari dan 16 kecamatan yang telah mengikuti Sekolah Lapang SPM. Dari 139 lokasi panen, sekitar 88,89 persen menunjukkan hasil lebih tinggi daripada metode biasa. Bahkan saat kemarau, sebagian petani tetap panen ketika sawah lain gagal tanam.

“SPM ini membuktikan bahwa inovasi lokal dapat menjadi solusi nasional. Pemerintah pusat seharusnya menaruh perhatian dan menjadikannya model pertanian berkelanjutan di tingkat nasional,” tegas Irman, mantan Ketua DPD RI dua periode.

Sementara itu, Bupati Benni Warlis menuturkan bahwa Sawah Pokok Murah merupakan bagian dari Program Unggulan 2025–2029, berorientasi pada peningkatan kemandirian pangan dan kesejahteraan petani.

Selain sektor pertanian, Pemkab Agam juga memperkuat Program Manajemen Berbasis Gizi (MBG) yang menyasar 170.000 penerima manfaat. Dari 37 dapur MBG yang direncanakan, 10 telah beroperasi, sementara satu dihentikan sementara menyusul insiden keracunan yang menimpa 110 siswa.

“Langkah penghentian sementara ini adalah bentuk tanggung jawab kami. Keselamatan dan kesehatan masyarakat tetap menjadi prioritas utama,” ujar Benni.

Ia menambahkan, pemerintah daerah tengah membangun sinergi lintas sektor antara pertanian, peternakan, dan perikanan melalui Koperasi Kopdar Merah Putih. Upaya ini bertujuan memperkuat rantai pasok bahan pangan untuk mendukung program MBG sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi rakyat.

Dengan berbagai inovasi tersebut, Irman Gusman optimistis Kabupaten Agam akan menjadi pelopor pertanian efisien, ramah lingkungan, dan mandiri, serta menjadi inspirasi bagi daerah lain di Indonesia. (rn/*/pzv)

Komentar