Padang, RANAHNEWS – Target ambisius pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8% yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto menjadi topik diskusi hangat di kalangan akademisi dan profesional. Salah satunya, akademisi Teknik Industri, Ir. Insannul Kamil, M.Eng., Ph.D., IPU, ASEAN Eng., yang mengajak sejumlah wartawan dalam diskusi santai di sebuah kafe di Padang, Kamis (6/3/2025).
Dalam diskusi tersebut, Insannul Kamil menyoroti posisi Sumatera Barat dalam upaya pencapaian target nasional tersebut. Saat ini, pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada di angka 5%, dan mencapai 8% tentu bukan perkara mudah.
“Menarik untuk dibahas. Presiden Prabowo menargetkan pertumbuhan ekonomi 8%, lalu Sumatera Barat berada di mana?” ungkapnya.
Menurutnya, meskipun tantangan ini berat, optimisme harus tetap ada. “Jika kita terus skeptis, Sumbar akan terus tertinggal. Harus ada langkah nyata untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi,” tegasnya.
Ia melihat potensi besar Sumatera Barat yang belum dimanfaatkan secara maksimal, terutama di sektor pariwisata, industri kreatif, dan pertanian berbasis teknologi. Jika sektor-sektor ini dikelola dengan baik, bukan tidak mungkin Sumbar mampu berkontribusi signifikan terhadap target nasional.
Ketua Perkumpulan Jurnalis Keterbukaan Informasi Publik (PJKIP) Sumbar, Almudazir, menekankan pentingnya keberanian pemerintah daerah dalam mengambil kebijakan progresif. “Tanpa gebrakan kebijakan yang berani, Sumbar akan terus tertinggal dari daerah lain,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Forum Wartawan Parlemen Sumbar, Novrianto Ucok, menggarisbawahi pentingnya inovasi dalam kebijakan ekonomi. “Jika terus menggunakan pola lama tanpa inovasi, maka kita hanya akan jalan di tempat. Pemerintah harus berani keluar dari zona nyaman,” katanya.
Salah satu langkah konkret yang bisa dilakukan, menurutnya, adalah membuka lebih banyak peluang investasi bagi sektor-sektor unggulan Sumbar, seperti kuliner, destinasi wisata, dan industri berbasis UMKM.
Ketua Jaringan Pemred Sumbar, Adrian Tuswandi, menambahkan bahwa pola pikir inovatif dan digitalisasi ekonomi harus menjadi prioritas dalam menghadapi tantangan ke depan. “Pemanfaatan teknologi dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Sumbar lebih cepat, terutama di sektor perdagangan, UMKM, dan pariwisata,” ujarnya.
Sebagai penutup, Insannul Kamil menegaskan bahwa reindustrialisasi bisa menjadi solusi strategis untuk meningkatkan daya saing ekonomi Sumbar. “Pemerintah harus hadir dan yakin bahwa pertumbuhan ekonomi Sumbar bisa meningkat. Kita tidak boleh pesimis,” tutupnya. (rn/*/pzv)
Komentar