Media Gathering KPU Sumbar: Diskusi Panas, Etika Wartawan Jadi Sorotan

News234 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Media Gathering KPU Sumbar yang digelar di Pangeran Hotel, Rabu (26/3/2025), berlangsung dinamis dengan diskusi yang penuh ketegangan. Salah satu momen menarik terjadi ketika Firdaus Abie, Sekretaris Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumbar, membahas peran media dalam publikasi hasil Pemilu 2024 dan menyoroti pentingnya etika jurnalistik dalam penyampaian informasi.

Pada sesi diskusi yang berlangsung dari pukul 16.00 hingga 18.00 WIB, Firdaus Abie menegaskan bahwa wartawan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga kredibilitas berita, terutama dalam peliputan pemilu.

“Jurnalis harus berpegang pada kode etik. Dalam meliput hasil pemilu, profesionalisme dan independensi adalah harga mati,” tegas Firdaus Abie.

Namun, suasana diskusi semakin panas ketika salah satu Komisioner KPU Pariaman mengungkap adanya wartawan yang meminta Tunjangan Hari Raya (THR) kepada KPU setempat.

“Bukannya mencari informasi, malah ada yang datang meminta THR menjelang Lebaran. Apakah ini masih sesuai dengan etika jurnalistik?” tanyanya.

Pernyataan ini langsung mendapat respons tajam dari Novrianto Ucok, Ketua Forum Wartawan Parlemen (FWP) Sumbar.

“Sebutkan siapa wartawan itu dan dari media mana! Kami tidak membenarkan praktik seperti itu. Perlu diingat, kami juga tidak menerima bayaran atas liputan pemilu,” serunya lantang.

Novrianto Ucok menegaskan bahwa penegakan kode etik jurnalistik menjadi tanggung jawab organisasi profesi dan media tempat wartawan bekerja.

“Kalau dia bukan anggota PWI, PWI tak bisa menindaknya. Maka penting untuk mengetahui identitasnya agar bisa ditindak sesuai aturan,” tambahnya.

Diskusi ini menjadi salah satu momen yang menarik dalam Media Gathering KPU Sumbar, yang bertujuan memperkuat sinergi antara media dan penyelenggara pemilu. Dengan keterlibatan insan pers yang profesional, diharapkan transparansi dan kredibilitas informasi pemilu dapat terus terjaga. (rn/*/pzv)

Komentar