Azre: Informasi Hoaks Ancaman Nyata, Media Pers Harus Jadi Penyeimbang

News84 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – “Informasi hoaks merupakan ancaman nyata. Media pers harus menjadi penyeimbang dan filter bagi masyarakat,” tegas Akademisi FISIP Universitas Andalas, Ilham Adelano Azre, S.IP., M.A., dalam kegiatan Latihan Peningkatan Kemampuan (Latkatpuan) bersama Mitra Polri di Daima Hotel Padang, Selasa (29/4/2025).

Kegiatan yang digelar Intelkam Polda Sumatera Barat tersebut diikuti oleh wartawan, mahasiswa, dan masyarakat, dalam rangka memperkuat peran semua unsur dalam mendukung keberhasilan Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto. Hadir sebagai narasumber dalam kegiatan ini, Kompol Lija Nesmon dari Subdit I Intelkam Polda Sumbar, Ilham Adelano Azre dari Universitas Andalas, dan Ketua Forum Wartawan Parlemen Sumbar, Novrianto, S.P.

Dalam penyampaiannya, Azre menekankan pentingnya kontribusi seluruh elemen bangsa dalam mengawal arah pembangunan nasional. Ia menyatakan bahwa peran Polri sangat vital, terutama dalam menjaga kondusivitas sosial. “Peran seluruh pihak memang dibutuhkan. Namun, sangat penting peran Polri dalam mendukung program Bapak Presiden dan tantangan bagaimana menjaga kondusifitas di tengah masyarakat,” ujarnya.

Ia mengingatkan bahwa penyebaran hoaks melalui media sosial menjadi tantangan besar yang harus dihadapi secara bersama. “Jika diibaratkan dengan media pers, seluruh berita tetap disaring melalui redaktur, ada tingkatannya. Berbeda dengan media sosial yang tidak melalui saringan dan viral secepat itu. Ini menjadi tantangan bagi kita memerangi hal ini,” tegasnya.

Azre juga mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam mengawal kebijakan pemerintah demi terciptanya keamanan dan kenyamanan bersama. “Tentu, kita harus mengawal seluruh kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintahan. Ini bagaimana kita menjaga kenyamanan, keamanan, dan kondusifitas di tengah masyarakat,” katanya.

Ia berharap kegiatan seperti Latkatpuan ini mampu memberikan pemahaman yang lebih luas kepada peserta mengenai tantangan komunikasi publik, serta menjadi sarana untuk menangkal disinformasi yang dapat memecah belah masyarakat. (rn/*/pzv)

Komentar