Pariaman, RANAHNEWS — Pemerintah Kota Pariaman kembali menegaskan komitmennya terhadap kesejahteraan masyarakat melalui program bedah Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Wali Kota Pariaman, Yota Balad, memimpin langsung peletakan batu pertama pembangunan tiga unit rumah baru bagi warga kurang mampu, Senin (27/10/2025), di Desa Pauh Timur, Kecamatan Pariaman Tengah, serta Desa Bato dan Desa Kampung Kandang, Kecamatan Pariaman Timur.
Program ini dibiayai oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Pariaman dan menjadi kelanjutan dari kegiatan serupa yang sebelumnya dilaksanakan di Kecamatan Pariaman Utara pada September lalu. Melalui langkah ini, pemerintah daerah berupaya memastikan setiap warga Pariaman memiliki tempat tinggal yang layak dan sehat.
Dalam sambutannya, Yota Balad menegaskan bahwa penyediaan hunian yang layak merupakan hak dasar masyarakat sekaligus tanggung jawab pemerintah.
“Setiap warga Pariaman berhak mendapatkan tempat tinggal yang layak. Program bedah rumah ini adalah ikhtiar kita bersama untuk memastikan tidak ada lagi warga yang tinggal di rumah tidak layak huni,” ujar Yota Balad.
Ia menjelaskan, bantuan kali ini diberikan kepada tiga warga yang telah memenuhi syarat, yakni Agusmantoni dari Desa Pauh Timur, Fatmawati dari Desa Bato, dan Nurmayanti dari Desa Kampung Kandang. Seluruh bantuan tersebut berasal dari zakat aparatur sipil negara (ASN) yang dikelola oleh Baznas Kota Pariaman.
Lebih lanjut, Yota mengungkapkan bahwa pemerintah daerah terus berupaya memperluas cakupan bantuan, meski terkendala keterbatasan anggaran. Ia menuturkan, kolaborasi dengan berbagai pihak menjadi strategi utama agar program RTLH dapat menjangkau lebih banyak penerima manfaat.
“Kita mencari solusi agar bantuan bisa terus berjalan. Sebelum bantuan pusat disetujui, kami tetap berupaya menggandeng Baznas, anggota DPR RI, dan pemerintah desa untuk membantu warga yang membutuhkan,” jelasnya.
Menurutnya, sejumlah program serupa sebelumnya telah terealisasi, di antaranya bedah rumah untuk tiga warga di Desa Nareh, Cubadak Air Utara, dan Toboh Palabah melalui Baznas Kota Pariaman; satu rumah di Kelurahan Karan Aur melalui reses anggota DPR RI Komisi XIII; serta satu rumah di Desa Kampung Gadang melalui Baznas Provinsi Sumatera Barat.
Pada kesempatan tersebut, Yota juga menyebutkan besaran bantuan yang diberikan kepada penerima. Agusmantoni dan Nurmayanti masing-masing menerima bantuan Rp20 juta dari Baznas Kota Pariaman, sementara Fatmawati memperoleh Rp25 juta dari Baznas Provinsi Sumatera Barat dan tambahan Rp10 juta dari pemerintah Desa Bato.
“Kami berterima kasih atas partisipasi semua pihak. Program RTLH ini diharapkan terus berlanjut dan menyentuh lebih banyak keluarga yang masih tinggal di hunian tidak layak,” tutupnya. (rn/*/pzv)











Komentar