Tradisi Obor Tahun Baru Islam, Warga Batang Kabung Nyalakan Semangat Hijrah Bersama Wali Kota Padang

Pariwisata199 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Kilauan cahaya obor menyusuri jalan-jalan di Batang Kabung Ganting, Kecamatan Koto Tangah, Padang, menjadi penanda semangat baru menyambut 1 Muharam 1447 Hijriah. Wali Kota Padang, Fadly Amran, hadir melepas secara resmi pawai obor yang digelar oleh pengurus dan jamaah Surau Gadang Darus Salikin, Jumat malam (27/6/2025).

Ratusan warga dari berbagai kalangan usia berpartisipasi, membawa obor sembari melantunkan salawat dan takbir, menciptakan suasana religius yang menggetarkan hati. Namun, lebih dari sekadar tradisi tahunan, kegiatan ini menjadi simbol kebangkitan nilai keislaman di tengah masyarakat kota.

“Ini bukan sekadar pawai, melainkan perwujudan semangat hijrah yang sebenarnya. Menata ulang niat, memperbaiki diri, dan mempererat ukhuwah,” kata Fadly Amran dalam sambutannya, yang turut didampingi Camat Koto Tangah, Fizlan Setiawan.

Menurut Fadly, tradisi seperti ini membuktikan bahwa Islam tidak hanya hidup di dalam masjid, tetapi juga tumbuh dalam interaksi sosial masyarakat. Ia menyebut pawai obor sebagai bagian dari syiar keagamaan yang memperkuat jati diri kota religius.

Fadly juga menegaskan bahwa semangat hijrah dapat menjadi energi kolektif untuk mewujudkan Padang sebagai kota maju dan berbudaya. Tradisi yang terjaga bukan hanya memperkuat karakter generasi muda, tetapi juga mempererat silaturahmi antarwarga dalam bingkai keimanan.

Ketua Pengurus Surau Gadang Darus Salikin, Defri, menyampaikan bahwa kegiatan ini rutin digelar setiap tahun, dengan harapan dapat mendekatkan anak-anak muda pada nilai-nilai agama dan menjadikan surau sebagai pusat pembinaan spiritual.

“Kami ingin anak-anak menjadikan surau sebagai tempat bertumbuh dalam iman dan akhlak, bukan hanya sebagai tempat ibadah,” ungkap Defri.

Tradisi pawai obor yang menyala malam itu, menjadi simbol terang yang membimbing langkah masyarakat menuju perubahan yang lebih baik, sebagaimana makna hijrah yang sejati: berpindah dari kelalaian menuju kesadaran, dari perpecahan menuju persatuan. (rn/*/pzv)

Komentar