Nina Kurnia Dewi, Penggerak Transformasi Korporasi di LKBN Antara

Ekonomi71 Dilihat

Jakarta, RANAHNEWS — Ketika banyak perusahaan negara berupaya menyesuaikan diri dengan tuntutan reformasi dan digitalisasi, Perum LKBN Antara justru melangkah lebih dulu. Di balik transformasi keuangan dan tata kelolanya, ada sosok yang menjadi penggerak perubahan: Nina Kurnia Dewi, Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko perusahaan tersebut.

Kini, kiprah Nina mendapat pengakuan luas. Ia masuk dalam nominasi penerima Anugerah “Alumni IPB Prominent 2025”, yang akan diumumkan pada Desember mendatang. Bagi banyak pihak di lingkungan pers dan BUMN, nominasi itu bukan sekadar penghargaan, tetapi bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam mentransformasi Antara menjadi institusi yang lebih modern dan akuntabel.

“Bu Nina adalah sosok yang pas dan pantas mendapatkan anugerah itu,” ujar sejumlah kalangan yang ditemui media di Jakarta, Selasa (28/10/2025).

Anggota Dewan Pengawas LKBN Antara Adrian Tuswandi, yang juga tokoh pers asal Sumatera Barat, menyebut Nina sebagai the trigger for corporate transformation. Menurutnya, jauh sebelum agenda transformasi BUMN digulirkan secara masif oleh Kementerian BUMN, Nina sudah lebih dulu menerapkannya di lingkungan Antara.

“Sejak dipercaya menjadi Direktur Keuangan pada 2018, Bu Nina telah menata ulang sistem keuangan LKBN Antara secara menyeluruh. Hasilnya, struktur dan proses manajerial kini jauh lebih efisien dan berbasis mitigasi risiko,” ujar Adrian.

Ia menambahkan, perubahan tersebut dapat dilihat dari kerapian laporan keuangan bulanan yang disusun tim di bawah arahan Nina.

“Laporan disajikan dengan akuntabilitas tinggi. Sulit bagi Dewas untuk menemukan celah kekurangan, baik dari sisi penyajian maupun substansinya,” ujarnya.

Menurut Adrian, keberhasilan Nina tidak terlepas dari perpaduan antara disiplin ilmu yang diperolehnya di Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan pengalaman panjang di dunia keuangan dan manajemen risiko. “Laporan arus kas, pembayaran bunga pinjaman, posisi kas, hingga rasio keuangan seperti BOPO dan EBITDA, semua dapat ia jelaskan dengan lugas dan mudah dipahami,” katanya.

Kinerja keuangan yang solid di bawah pengelolaan Nina membuat LKBN Antara meraih predikat Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama tujuh tahun berturut-turut dari auditor independen, serta peringkat AA- (stabil) dalam dua tahun terakhir dari lembaga pemeringkat.

Selain unggul dalam profesionalisme, Nina juga dikenal kolaboratif dalam rapat bersama Dewan Pengawas. Ia selalu terbuka terhadap masukan dan mampu mengelaborasi strategi perusahaan dengan perspektif yang komprehensif.

“Di era transformasi BUMN seperti yang digariskan Presiden Prabowo dan Kepala BP BUMN, sosok seperti Bu Nina sangat dibutuhkan. Indonesia butuh lebih banyak talenta dengan kemampuan perubahan dan visi seperti beliau,” tutup Adrian. (rn/*/pzv)

Komentar