Jakarta, RANAHNEWS – Seruan kemanusiaan kembali menggema dari parlemen Indonesia. Pada 4 Mei 2025, Anggota Komisi XII DPR RI dari Fraksi PKS, Hj. Nevi Zuairina, menyuarakan dukungan penuh terhadap rakyat Palestina yang terus menderita akibat penjajahan berkepanjangan. Ia menekankan bahwa isu Palestina tidak semata persoalan konflik wilayah, melainkan masalah hak asasi manusia yang telah dilanggar secara sistematis selama puluhan tahun.
“Rakyat Palestina telah terlalu lama hidup dalam bayang-bayang penjajahan. Mereka kehilangan rumah, keluarga, dan harapan karena kebrutalan yang terus berlangsung dari hari ke hari. Dunia tidak boleh lagi bungkam. Kita semua memiliki kewajiban moral untuk berdiri bersama mereka,” tegas Nevi.
Politisi asal Sumatera Barat II ini mengajak seluruh lapisan masyarakat Indonesia untuk lebih aktif mengambil bagian dalam perjuangan kemerdekaan Palestina, tidak hanya berhenti pada solidaritas dalam doa, tetapi juga melalui aksi nyata seperti menyebarluaskan informasi yang benar, mendukung penggalangan dana kemanusiaan, serta terus menyuarakan aspirasi kemerdekaan Palestina.
Menurutnya, komitmen terhadap Palestina adalah cermin dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia sebagaimana tercantum dalam konstitusi dan Pancasila. “Dukungan terhadap Palestina adalah bentuk nyata dari pengamalan sila kedua dan kelima Pancasila—kemanusiaan yang adil dan beradab serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat,” ungkap Nevi.
Ia juga mendorong masyarakat di daerah pemilihannya yang dikenal memiliki semangat solidaritas dan keislaman tinggi untuk terus bergerak dalam berbagai aksi damai, kegiatan edukatif, serta partisipasi dalam gerakan kemanusiaan yang berpihak pada rakyat Palestina.
Nevi menegaskan bahwa sikap Fraksi PKS di DPR RI tetap konsisten dalam membela rakyat tertindas dan mendesak pemerintah Indonesia untuk terus memperkuat diplomasi kemanusiaan di forum-forum internasional. Ia pun menutup pernyataannya dengan sebuah pesan penuh keteguhan.
“Kita tidak boleh lelah menyuarakan kebenaran. Palestina harus merdeka. Itu harga mati,” pungkasnya. (rn/*/pzv)
Komentar