Jakarta, RANAHNEWS – Bulan suci Ramadhan menjadi pengingat bagi seluruh umat Muslim untuk kembali kepada nilai-nilai moral, termasuk kejujuran dan keadilan. Ketua Umum Badan Peneliti Independen Kekayaan Penyelenggara Negara dan Pengawas Anggaran Republik Indonesia (BPI KPNPA RI), Tubagus Rahmad Sukendar, menekankan bahwa Ramadhan bukan sekadar menahan lapar dan dahaga, tetapi juga momentum bagi bangsa untuk membersihkan diri dari korupsi yang telah lama mencederai kepercayaan publik.
“Korupsi bukan hanya pelanggaran hukum, tetapi juga pengkhianatan terhadap amanah rakyat. Ini adalah penyakit yang merusak fondasi keadilan dan menghancurkan harapan generasi mendatang,” ujar Tubagus.
Ia menyoroti bahwa di bawah pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, pemberantasan korupsi menjadi agenda utama demi menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih dan transparan. Namun, menurutnya, perjuangan melawan korupsi tidak bisa hanya bergantung pada aparat penegak hukum. Dibutuhkan kesadaran kolektif dan revolusi moral dari seluruh elemen bangsa untuk benar-benar mewujudkan perubahan.
Sebagai langkah konkret, BPI KPNPA RI mengusulkan sejumlah strategi untuk memberantas korupsi. Tubagus menegaskan pentingnya penguatan sistem pengawasan agar setiap alokasi anggaran negara memiliki mekanisme kontrol yang ketat dengan melibatkan masyarakat sipil. Ia juga menyoroti perlunya pendidikan antikorupsi sejak dini guna membentuk karakter generasi penerus yang menolak segala bentuk penyelewengan.
“Setiap rupiah yang dikorupsi adalah hak rakyat yang dirampas, dan setiap proyek yang diselewengkan adalah masa depan anak bangsa yang dikorbankan,” tegasnya.
Lebih lanjut, ia mendorong percepatan reformasi birokrasi melalui digitalisasi layanan pemerintahan guna mengurangi celah praktik pungutan liar. Selain itu, ia menekankan bahwa penegakan hukum harus dilakukan secara tegas dan konsisten tanpa tebang pilih, baik terhadap pejabat tinggi maupun bawahan yang terbukti melakukan korupsi.
Menurutnya, pelibatan masyarakat dalam pengawasan juga menjadi faktor kunci dalam memerangi korupsi. Ia mengajak seluruh rakyat Indonesia untuk lebih aktif dalam mengawasi kebijakan publik dan penggunaan anggaran dengan memanfaatkan platform digital yang transparan dan mekanisme pelaporan yang mudah diakses.
Momentum Ramadhan, lanjut Tubagus, harus menjadi titik balik bagi bangsa ini untuk membangun budaya integritas. Dengan semangat kejujuran yang diperkuat selama bulan suci, ia berharap Indonesia dapat bergerak menuju pemerintahan yang lebih bersih, adil, dan bermartabat.
“Negeri yang makmur hanya bisa terwujud jika pemimpinnya berintegritas dan rakyatnya memiliki kesadaran untuk menjaga amanah bangsa,” pungkasnya. (***)
Komentar