Ratusan Anak Keracunan MBG, Yosmeri Desak Evaluasi Total Program

News121 Dilihat

Padang, RANAHNEWS — Peristiwa keracunan massal yang diduga terkait program Makanan Bergizi Gratis (MBG) untuk siswa menuai sorotan publik. Program yang digagas Presiden sebagai upaya mulia meningkatkan gizi anak bangsa justru menimbulkan pertanyaan besar: bagaimana mungkin ratusan siswa bisa keracunan dari makanan yang seharusnya aman dan bergizi?

Wakil Ketua PW Muhammadiyah Sumatera Barat, Yosmeri, menilai persoalan ini terjadi karena pekerjaan tidak diserahkan kepada pihak yang berpengalaman. Ia mengungkapkan adanya dugaan keterlibatan yayasan yang baru berdiri dan belum teruji dalam penyediaan makanan berskala besar.

“Memang semua ada standar operasional prosedurnya, dari awal sampai penyajian. Tetapi apakah SOP itu hanya bagus di atas kertas? Aneh, kalau program mulia dari Presiden malah memakan korban di banyak daerah,” kata Yosmeri, Jumat (3/10/2025) di Padang.

Ia menegaskan, program MBG tidak boleh dijalankan hanya dengan orientasi bisnis. Menurutnya, seharusnya ada evaluasi serius terhadap pola pelaksanaan, dan lebih tepat bila program ini dipercayakan kepada lembaga yang sudah berpengalaman.

“Menurut saya, Badan Gizi Nasional sebaiknya menyerahkan MBG kepada ormas-ormas Islam. Saya pastikan mereka sudah terbukti mampu menyediakan makanan bergizi secara profesional,” ujarnya.

Yosmeri mencontohkan Muhammadiyah yang selama puluhan tahun mengelola sekolah berasrama, panti asuhan, dan rumah sakit dengan penyediaan makanan bergizi sesuai standar.

“Alhamdulillah tidak pernah ada kasus keracunan. Seperti di Pesantren Kauman Padang Panjang, kami menyediakan makanan bergizi bagi 800 santri setiap tahun. Begitu juga 56 panti asuhan di Sumbar dan rumah sakit Muhammadiyah, semua aman karena dikelola oleh orang yang ahli dan berpengalaman,” ungkapnya.

Ia menambahkan, bukan hanya Muhammadiyah, ormas Islam lain seperti NU dan Perti juga memiliki pengalaman panjang dalam penyediaan makanan bergizi.

“Insya Allah, Alhamdulillah, tidak pernah ada keracunan itu,” pungkas Yosmeri. (rn/*/pzv)

Komentar