PEPARATI Banda Buek 2025–2030 Resmi Dilantik, Semangat Baru Dimulai

Parlemen127 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Hujan deras yang mengguyur tidak menyurutkan semangat ratusan pemuda dan masyarakat saat menyaksikan pelantikan kepengurusan baru Pemuda Rayon III (PEPARATI) RW III Kelurahan Banda Buek, Minggu (28/9). Pelantikan tersebut menandai dimulainya masa bakti 2025–2030 yang ditetapkan melalui SK Nomor 01/SK-RPJFKPPBBS/KBB/IX-2025 oleh Forum Komunikasi Pemuda Pemudi Bandar Buat Sekitarnya (FKPPBBS).

Acara berlangsung khidmat dengan kehadiran sejumlah tokoh penting, di antaranya Wakil Ketua DPRD Kota Padang Osman Ayub, Asisten II Setda Kota Padang Dr. Didi Ariadi, jajaran camat, lurah, serta perwakilan Kapolsek dan Danramil Kecamatan Lubuk Kilangan. Penampilan tari dan silat tradisi dari Sanggar Ambun Sakaki menambah semarak pelantikan di tengah cuaca yang tidak bersahabat.

Ketua pemuda terpilih, Syahrial, menyampaikan rasa terima kasih atas kehadiran para tamu undangan, khususnya Osman Ayub dan Dr. Didi Ariadi. Ia menegaskan komitmen pengurus baru dengan menyerahkan proposal pembangunan Pasar Bandar Buat kepada Wakil Ketua DPRD Kota Padang.

“Kami akan menyusun program yang sejalan dengan visi pemerintah di era Bapak Fadly Amran, terutama menjaga ketertiban dan kenyamanan pasar Banda Buek agar terbebas dari praktik pungli,” ujar Syahrial.

Wakil Ketua DPRD Kota Padang, Osman Ayub, mengapresiasi semangat para pemuda yang ingin berperan aktif dalam pembangunan. Menurutnya, Pasar Bandar Buat adalah tanggung jawab bersama.

“Kita telah melihat perubahan melalui program unggulan pemerintah. Harapan saya, kepengurusan baru mampu bersinergi dengan camat dan perangkat daerah untuk menciptakan pasar yang tertib dan aman,” katanya.

Hal senada juga disampaikan Asisten II Setda Kota Padang, Dr. Didi Ariadi. Ia menekankan posisi strategis pasar Banda Buek yang menjadi pintu masuk Kota Padang.

“Pasar ini adalah wajah kota. Orang dari arah Solok maupun selatan pasti melewati sini. Karena itu, pasar harus tertib, aman, dan nyaman, khususnya pada hari balai Selasa dan Sabtu,” ungkapnya.

Ketua FKPPBBS, Surya Jufri, turut memberi apresiasi pada pengurus lama serta menaruh harapan besar pada generasi baru.

“Saya tidak ingin lagi mendengar keluhan dari pedagang maupun pengunjung. Pengurus baru harus profesional dan mampu menjaga ketertiban serta keamanan pasar,” tegasnya.

Pasar Banda Buek, yang dikenal juga sebagai Pasar Bandar Buat, memiliki sejarah panjang sebagai pusat ekonomi masyarakat sejak 1945. Pasar ini bahkan menjadi saksi tragedi 18 Januari 1947 ketika serangan militer Belanda menewaskan puluhan warga sipil. Untuk mengenang peristiwa itu, dibangun Tugu Pasa Banda Buek yang kini berdiri di tengah pasar.

Dengan hari pasar yang jatuh setiap Selasa dan Sabtu, kawasan ini tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan, tetapi juga ruang sosial masyarakat. Kini, semangat baru yang dibawa para pemuda diharapkan mampu menjadikan pasar Banda Buek tetap hidup sebagai simbol ketahanan dan kebangkitan warga Padang. (rn/*/pzv)

Komentar