Kabupaten Solok, RANAHNEWS – Semangat pembinaan kader Nahdlatul Ulama (NU) terus menggelora di Kabupaten Solok. Sebanyak 53 peserta mengikuti Pendidikan Dasar – Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama (PD-PKPNU) Angkatan II yang digelar di Aula Dispersip Kawasan Islamic Center Koto Baru, Jumat (18/7/2025).
Kegiatan ini menjadi bagian dari langkah strategis NU dalam mencetak kader yang militan dan berkarakter untuk mengabdi kepada umat, bangsa, dan negara. Para peserta telah mendaftar melalui sistem SISKADER sebagai syarat administratif mengikuti pendidikan tersebut.
Pemerintah Kabupaten Solok menyampaikan apresiasi atas komitmen NU dalam memperkuat nilai kebangsaan dan pembinaan masyarakat. Hal ini disampaikan oleh Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan Sumber Daya Manusia, M. Yonef Indra, yang hadir mewakili Bupati Solok.
“Ini bukan sekadar pelatihan, tapi wadah membentuk jiwa penggerak dan memperkuat ukhuwah. Kader NU harus menjadi agen perubahan di tengah masyarakat,” ujarnya dalam sambutan.
Ketua PCNU Kabupaten Solok, H. Afrizen, menekankan bahwa NU adalah gerakan kultural yang menjunjung tinggi nilai-nilai Islam rahmatan lil alamin. Ia mengajak peserta mengikuti proses pendidikan dengan kesungguhan hati.
“Inilah titik awal pengabdian kalian terhadap agama dan bangsa. Jadikan momen ini sebagai bekal untuk bergerak di tengah masyarakat,” pesannya.
Rois Syuriah PWNU Sumatera Barat, KH. Khozin Adnan, juga memberikan penekanan spiritual dan ideologis kepada para peserta. Ia menyebut kader NU sebagai penerus estafet perjuangan para ulama.
“Jika kalian ikuti pendidikan ini dengan serius, insyaAllah akan memahami bagaimana NU telah hadir, berkiprah, dan menjaga Indonesia,” ucapnya seraya mendoakan agar peserta menjadi pribadi yang alim dan saleh.
Perwakilan dari PBNU, Buya Harmaini Tanjung, menegaskan pentingnya komitmen penuh dari peserta dalam mengikuti seluruh tahapan kegiatan.
“Ikuti kegiatan ini 100 persen dari awal hingga akhir. Ini bagian dari tanggung jawab moral sebagai kader Nahdliyyin,” tegasnya saat membuka acara secara resmi.
Di sela kegiatan, juga dilaksanakan sosialisasi program BPJS Ketenagakerjaan, sebagai bentuk sinergi antara penguatan kapasitas kader dan perlindungan sosial.
Agenda pembukaan ditutup dengan pemasangan tanda peserta secara simbolis. Kegiatan ini diharapkan mampu melahirkan kader NU yang tidak hanya memahami manhaj Ahlussunnah wal Jama’ah, tetapi juga tangguh menjawab tantangan zaman serta siap tampil sebagai pemimpin masa depan yang berintegritas. (E_J)











Komentar