Ketahanan Keluarga Jadi Fokus Sosialisasi Jefri Masrul di Tanah Datar

Parlemen40 Dilihat

Tanah Datar, RANAHNEWS – Upaya memperkuat ketahanan keluarga terus digencarkan di Sumatera Barat. Anggota DPRD Sumbar dari Fraksi Demokrat, Jefri Masrul, SE, menegaskan bahwa keluarga merupakan benteng utama dalam menghadapi perubahan sosial yang kian kompleks.

Pernyataan itu ia sampaikan saat menggelar Sosialisasi Peraturan Daerah (Perda) Nomor 17 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Pembangunan Ketahanan Keluarga di Balai Adat Nagari Tigo Jangko, Kecamatan Lintau Buo, Sabtu (25/10/2025).

Kegiatan yang dihadiri Camat Lintau Buo Ikrar Pahlevi, Forkopimca, Wali Nagari Tigo Jangko Mustafa Kamal, tokoh masyarakat Asrul Jusan, serta perwakilan Dinas PPPA Sumbar Mulyadi, SH, MM, ini turut menarik partisipasi ratusan warga dari berbagai unsur nagari.

Jefri Masrul menjelaskan, lahirnya perda tersebut berangkat dari meningkatnya kasus sosial seperti perceraian, kekerasan dalam rumah tangga, hingga lemahnya peran keluarga dalam pembinaan moral anak.

“Perda ini menegaskan pentingnya keluarga sebagai benteng pertama dalam menghadapi arus globalisasi. Pemerintah ingin memastikan setiap keluarga memiliki daya tahan dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan zaman,” ungkap Jefri Masrul.

Ia menekankan, pelaksanaan perda membutuhkan kerja sama erat antara pemerintah daerah, nagari, dan masyarakat. Menurutnya, ketahanan keluarga tidak dapat dibangun secara instan, melainkan melalui pembinaan berkelanjutan dan sinergi lintas sektor.

“Pemerintah saja tidak cukup. Butuh peran aktif masyarakat dalam menanamkan nilai agama, budaya, dan tanggung jawab sosial di lingkungan keluarga,” tegasnya.

Tokoh masyarakat Asrul Jusan yang turut hadir menyebut keluarga sebagai pilar utama dalam membentuk karakter bangsa.

“Keluarga adalah madrasah pertama bagi anak. Jika keluarga kuat, maka nagari dan bangsa juga akan kokoh,” ujarnya.

Sementara Wali Nagari Tigo Jangko, Mustafa Kamal, menilai keberadaan perda ini sejalan dengan nilai-nilai keagamaan dan filosofi adat Minangkabau.

“Keluarga yang beriman dan berakhlak membawa keberkahan. Perda ini sangat relevan dengan falsafah adat basandi syarak, syarak basandi Kitabullah,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, perwakilan Dinas PPPA Sumbar, Mulyadi, menambahkan bahwa keluarga yang sehat dan harmonis akan melahirkan generasi produktif yang berkontribusi bagi pembangunan daerah.

Kegiatan sosialisasi ditutup dengan dialog interaktif yang menghadirkan pandangan masyarakat seputar peran keluarga sebagai pondasi sosial nagari dan ruang tukar gagasan untuk memperkuat sinergi antarunsur dalam membangun keluarga tangguh di era modern. (rn/*/pzv)

Komentar