Padang, RANAHNEWS — Bupati Solok, Jon Firman Pandu, menegaskan komitmen daerahnya dalam percepatan pengembangan energi terbarukan saat menghadiri Focus Group Discussion (FGD) “Sinergi Pengembangan Energi Terbarukan di Provinsi Sumatera Barat untuk Mendukung Transisi Energi Nasional” di Padang, Kamis (20/11/25). Kehadiran Bupati Solok dalam forum ini menempatkannya sebagai salah satu kepala daerah yang aktif mendorong implementasi bauran energi bersih di tingkat kabupaten.
Dalam pernyataannya, Jon Firman Pandu menyoroti besarnya potensi energi terbarukan yang dimiliki Kabupaten Solok, mulai dari tenaga air, panas bumi, biomassa, hingga tenaga surya, yang dinilai dapat menjadi pendorong utama pembangunan berkelanjutan di daerah.
“Transisi energi tidak hanya menjadi agenda nasional, tetapi juga komitmen daerah. Kabupaten Solok siap berkontribusi melalui pemanfaatan potensi energi terbarukan yang kami miliki, sekaligus mendorong investasi dan inovasi di sektor ini,” ujarnya.
FGD tersebut turut dihadiri secara virtual oleh Dirjen Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Prof. Dr. Eng. Eniya Listiani Dewi, serta melibatkan pemerintah daerah, akademisi, pelaku industri, dan pemangku kepentingan energi. Forum ini menjadi ajang konsolidasi percepatan transisi energi di Sumatera Barat.
Dirjen EBTKE Eniya Listiani Dewi menyampaikan apresiasi terhadap dukungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat dalam penyelenggaraan FGD pertama dari rangkaian penguatan kebijakan energi nasional.
“FGD di Sumatera Barat ini menjadi yang pertama kami adakan sebagai langkah memperkenalkan kembali target-target transisi energi nasional yang perlu kita kawal bersama,” katanya.
Ia juga menekankan besarnya potensi energi terbarukan di Sumatera, yang mencapai sekitar 720,9 megawatt dan bersumber dari air, panas bumi, serta tenaga surya.
“Potensi ini harus kita optimalkan secara berkelanjutan dengan sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan seluruh pemangku kepentingan,” ungkapnya.
Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansarullah menambahkan bahwa Sumbar memiliki posisi strategis dalam pengembangan energi bersih dan telah memetakan 21 titik potensi panas bumi di tujuh kabupaten.
“Ini adalah kekuatan besar yang harus dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat dan pembangunan daerah,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa dukungan pemerintah kabupaten dan kota sangat menentukan keberhasilan investasi energi terbarukan, terutama dalam penyediaan regulasi dan iklim kerja yang kondusif bagi investor.
FGD membahas strategi pemanfaatan energi ramah lingkungan, regulasi pendukung, tantangan teknis, serta kolaborasi lintas sektor. Para peserta menilai sinergi pusat-daerah dan pelaku usaha mutlak diperlukan agar program transisi energi berjalan efektif.
Bupati Solok berharap forum ini menghasilkan rekomendasi implementatif yang dapat diterapkan di tingkat lokal, termasuk perbaikan infrastruktur energi, kemudahan perizinan investasi hijau, serta peningkatan edukasi publik mengenai efisiensi energi.
“Kami ingin Kabupaten Solok menjadi contoh daerah yang siap menghadapi masa depan energi bersih. Sinergi seperti ini sangat penting agar kita dapat bergerak lebih cepat dan lebih terarah,” tambahnya.
Kegiatan ditutup dengan penyusunan rumusan bersama yang akan menjadi rekomendasi kebijakan energi terbarukan di Sumatera Barat sekaligus mendukung target nasional menuju emisi nol bersih. (rn/*/pzv)









Komentar