Alahan Panjang dan Mimpi Besar Kampus Masa Depan

Opini321 Dilihat

Oleh: Syaiful Rajo Bungsu

RANAHNRES – Di tengah lekukan Bukit Barisan yang subur dan sejuk, Alahan Panjang menyimpan potensi besar untuk menjadi pusat inovasi berbasis lokal. Di sinilah seharusnya mimpi besar itu dimulai: menghadirkan kampus masa depan yang mengintegrasikan pendidikan, pertanian, pariwisata, dan teknologi informasi.

Saat ini, dunia membutuhkan sumber daya manusia (SDM) yang terampil, siap pakai, dan mampu bersaing secara global. Negara-negara seperti Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan beberapa wilayah di Timur Tengah sedang mencari tenaga kerja profesional di bidang pertanian modern, jasa pelayanan, dan teknologi digital. Indonesia memiliki potensi besar untuk menjawab kebutuhan itu, dan Alahan Panjang bisa menjadi salah satu jawabannya.

Kabupaten Solok sendiri telah melahirkan banyak tokoh nasional seperti Mohammad Natsir (ulama dan pahlawan nasional), Gamawan Fauzi (mantan Menteri Dalam Negeri), Aulia Rahman, dan lainnya. Ini membuktikan bahwa daerah ini subur, bukan hanya tanahnya, tetapi juga manusianya. Namun, potensi tersebut memerlukan dukungan infrastruktur pendidikan tinggi yang modern dan sesuai dengan kebutuhan zaman.

Kampus sebagai Pusat Sinergi

Kampus masa depan di Alahan Panjang harus dirancang sebagai pusat pembelajaran hidup, bukan sekadar tempat kuliah. Mahasiswa harus belajar langsung di lahan pertanian, mengembangkan desa wisata, dan menciptakan aplikasi digital berbasis lokal. Hasilnya bukan hanya gelar, tetapi juga keterampilan, jaringan, dan inovasi.

Model pendidikan yang diusulkan bertumpu pada empat pilar:

1. Edukasi berbasis proyek nyata, bukan sekadar teori.

2. Pertanian berkelanjutan dengan pendekatan teknologi dan kearifan lokal.

3. Pariwisata edukatif yang menggali kekayaan budaya dan alam Minangkabau.

4. Pemanfaatan teknologi informasi untuk promosi dan penguatan ekonomi lokal.

Dengan kemitraan bersama dunia usaha, lulusan kampus ini diharapkan menjadi SDM vokasional dan profesional yang siap diserap pasar kerja, baik dalam maupun luar negeri.

Selaras dengan Asta Cita Nasional

Gagasan ini sejalan dengan visi pemerintahan Prabowo–Gibran, khususnya dalam program Asta Cita yang menekankan peningkatan kualitas SDM dan penguatan pendidikan vokasi. Pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dapat mengambil peran penting dalam membangun kampus ini, lengkap dengan fasilitas laboratorium, asrama, dan pusat inovasi.

Momentum Politik yang Harus Dimanfaatkan

Saat ini, Kabupaten Solok memiliki posisi politik yang sangat strategis, baik di tingkat daerah maupun pusat. Jon Firman Pandu menjabat sebagai Bupati Solok, Vasvo Rusaimy sebagai Wakil Gubernur Sumatera Barat, Andre Rosiade sebagai anggota DPR RI, dan Fadli Zon dipercaya sebagai Menteri Kebudayaan dalam kabinet baru. Selain itu, Menteri Ketenagakerjaan juga berasal dari Sumatera Barat.

Ini merupakan kekuatan politik kolektif yang sangat relevan dengan visi pengembangan SDM dan tenaga kerja. Momentum ini tidak boleh disia-siakan. Dengan sinergi politik yang kuat dan tujuan yang jelas, kampus masa depan di Alahan Panjang dapat menjadi proyek nasional yang berakar di nagari.

Dukungan Pemerintah Daerah dan Tokoh Masyarakat

Gagasan ini mendapat dukungan luas dari pemerintah daerah dan lembaga adat nagari. Mereka siap menyediakan lahan dan memberikan dukungan sosial. Tidak hanya itu, tokoh-tokoh masyarakat Kabupaten Solok, baik yang di kampung maupun di perantauan, juga menyambut ide ini dengan antusias.

Para perantau, baik di Jakarta, Bandung, maupun luar negeri, diperkirakan siap memberikan kontribusi dalam bentuk pemikiran, jaringan, dan bantuan finansial. Mereka menyadari bahwa membangun kampus di tanah sendiri adalah strategi membangun nagari dari dalam, bukan semata mengandalkan bantuan dari luar.

Membangun dari Nagari, Menuju Dunia

Kampus di Alahan Panjang bukan sekadar bangunan pendidikan, tetapi simbol kebangkitan Minangkabau di era modern. Ia akan menjadi ruang kolaborasi antara akademisi, ninik mamak, pemuda, pengusaha, dan pemerintah. Dari kampus ini akan lahir generasi baru petani digital, pelaku wisata budaya, dan inovator teknologi yang mencintai tanah kelahirannya.

Sudah saatnya kita bergerak. Dengan dukungan politik, kekuatan masyarakat, dan visi pendidikan jangka panjang, Alahan Panjang siap menjadi pusat keunggulan SDM Indonesia di masa depan.

Dari Alahan Panjang, untuk Dunia: Belajar, Bertani, Berwisata, Berinovasi. (***)

Komentar