Padang, RANAHNEWS — Gelombang baru transformasi digital bagi pelaku usaha kembali bergulir di Sumatera Barat. Dalam Bimbingan Teknis Penumbuhan Entrepreneur Angkatan XIV yang digelar pada 23–24 November 2025 di Hotel Rocky Padang, dua figur muda dari Ranah Minang menjadi sorotan sebagai pemateri utama. Mereka adalah Supri Ardi, ASN Disabilitas Kabupaten Solok yang dikenal sebagai penggerak literasi kecerdasan buatan, dan Yendi Putra, Ketua Relawan TIK Sumatera Barat.
Kegiatan ini diikuti 80 peserta yang merupakan perwakilan UMKM Kabupaten Tanah Datar, serta dihadiri para tokoh daerah, di antaranya Kepala Dinas Koperasi dan UKM Sumbar Dr. H. Endrizal, Kabid Koperasi dan UMKM Tanah Datar Donni, tokoh masyarakat Ali Ardi, Anggota DPRD Sumbar Zuldafri Darma dan Dirut PT Sakato Karya Darma Retri Usda. Kehadiran mereka menguatkan komitmen untuk mendorong UMKM memasuki era digital secara lebih terarah.
Sebagai pemateri pertama, Supri Ardi menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi bukan lagi pilihan pelengkap, tetapi kebutuhan yang menentukan daya saing UMKM di pasar yang semakin kompetitif. Ia menyoroti bahwa persoalan terbesar UMKM tidak terletak pada kualitas produksi, melainkan lemahnya strategi pemasaran.
“AI itu jalan tol bagi UMKM. Mau tidak mau, kita harus beradaptasi. Dengan teknologi, pemasaran bisa otomatis, desain bisa cepat, dan peluang income semakin besar. Syaratnya satu: terus belajar dan berkolaborasi,” ujarnya.
Supri menambahkan bahwa transformasi digital tidak hanya soal menguasai alat, tetapi juga membangun pola pikir yang berani berubah. Menurutnya, UMKM tidak dapat lagi bertahan dengan kebiasaan lama di tengah dinamika pasar yang bergerak cepat.
“UMKM harus berani naik kelas, bukan hanya bertahan. AI adalah alat, tapi manusianya harus punya kemauan untuk berubah,” tegasnya.
Antusiasme peserta terlihat melalui banyaknya pertanyaan mengenai strategi pemasaran digital, desain produk berbasis AI, hingga peluang meraih pendapatan melalui platform daring. Respons tersebut menunjukkan kesiapan pelaku UMKM untuk mengejar ketertinggalan digital.
Pemateri kedua, Yendi Putra, menyoroti sisi yang kerap terabaikan dalam digitalisasi: keamanan data. Ia menekankan bahwa percepatan teknologi harus diimbangi peningkatan kesadaran terhadap risiko siber.
“Jangan remehkan keamanan data. Password harus kuat, ganti berkala, dan jangan asal klik tautan. Di era digital, data adalah aset paling berharga,” tuturnya.
Yendi juga mengingatkan bahwa media sosial kini telah menjadi ruang vital bagi UMKM dalam membangun kepercayaan pelanggan, sehingga literasi digital menjadi fondasi keberlanjutan usaha.
Kehadiran Supri Ardi dalam kegiatan ini juga memberikan inspirasi tersendiri. Di tengah keterbatasan fisik yang ia miliki, Supri tetap hadir sebagai contoh bahwa dedikasi dan keberanian belajar mampu membuka jalan bagi perubahan yang lebih luas.
“Dari Supri Ardi kita belajar bahwa keterbatasan bukan penghalang. Yang membatasi hanyalah kemauan kita sendiri,” kata salah seorang peserta bernama Diana.
Harapan dan doa turut dipanjatkan agar kiprah Supri memberi manfaat yang lebih besar bagi masyarakat, sekaligus menjadi teladan bagi generasi muda Sumatera Barat.
Bimtek UMKM Naik Kelas Berbasis AI tingkat Provinsi Sumbar ini menandai momentum penting bagi UMKM Tanah Datar dan Sumatera Barat. Kolaborasi Supri Ardi dan Yendi Putra memperlihatkan bahwa daerah ini memiliki talenta yang mampu mendorong lompatan besar menuju ekosistem usaha yang lebih modern, aman, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi.
Dengan bekal pemahaman digitalisasi, keamanan data, dan pemanfaatan teknologi AI, UMKM Sumatera Barat diharapkan mampu melangkah lebih jauh dalam menghadapi persaingan pasar yang semakin terbuka. (rn/*/pzv)









Komentar