Padang, RANAHNEWS – Upaya memperkuat pariwisata berbasis masyarakat di Sumatera Barat kembali mendapat dorongan signifikan setelah Ketua DPRD Sumbar, Muhidi, menggagas penyelenggaraan Jambore Pokdarwis 2025. Kegiatan yang berlangsung pada 21–22 November di Camping Ground PT Semen Padang itu menjadi wadah konsolidasi bagi penggerak wisata dari berbagai nagari dan desa wisata.
Dalam pembukaan acara, Muhidi menekankan bahwa Pokdarwis merupakan elemen paling dekat dengan pengelolaan destinasi.
“Pokdarwis adalah garda terdepan pengembangan pariwisata berbasis masyarakat. Di tangan Pokdarwislah destinasi-destinasi kita terawat dan kearifan lokal diperkenalkan kepada wisatawan. Inilah kekuatan utama pariwisata Sumatera Barat, perpaduan alam, budaya, dan masyarakatnya,” ujarnya pada Jumat malam (21/11/2025).
Ia menyampaikan bahwa keberlanjutan pariwisata Sumbar bergantung pada kreativitas dan konsistensi Pokdarwis di seluruh wilayah. Dengan pengelolaan yang profesional, Pokdarwis mampu membuka peluang ekonomi baru, mulai dari lapangan kerja hingga perkembangan UMKM, kuliner, homestay, dan layanan wisata lain yang berdampak langsung pada peningkatan perputaran ekonomi dan kontribusi bagi PAD.
Muhidi mengajak seluruh anggota Pokdarwis untuk memperkuat promosi digital, memperluas jejaring lintas daerah, serta menjadikan pelayanan prima sebagai standar utama dalam pengembangan destinasi.
“Jadikan Jambore ini sebagai momentum memperkuat jejaring, belajar hal-hal baru, dan merumuskan langkah strategis demi kemajuan pariwisata Sumatera Barat,” katanya.
Ia memastikan DPRD Sumbar siap menjadi mitra yang menjembatani kolaborasi pemerintah, pelaku usaha, dan komunitas wisata demi memperkuat ekosistem pariwisata daerah.
Di sisi lain, Kepala Dinas Pariwisata Sumbar, Lila Yanwar, menilai kontribusi Pokdarwis selama ini telah mendorong banyak capaian positif.
“Sejumlah desa wisata di Sumbar berhasil masuk dalam 50 desa wisata terbaik di Indonesia, sebuah capaian yang menunjukkan kuatnya peran masyarakat dalam menggerakkan sektor ini,” ujarnya.
Lila menjelaskan bahwa pengembangan pariwisata tidak dapat hanya mengandalkan pemerintah, tetapi harus bertumpu pada pemberdayaan masyarakat. Ia menegaskan bahwa sektor pariwisata dan ekonomi kreatif telah memberikan sumbangan besar terhadap PDRB Sumbar dan harus terus diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan nagari melalui pemanfaatan potensi lokal.
Ia juga menyoroti pentingnya penguatan konsep experience tourism yang menonjolkan pengalaman autentik wisatawan. Menurutnya, desa wisata yang kreatif dan berdaya saing hanya dapat terwujud melalui kolaborasi antara masyarakat, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan.
Lila menambahkan bahwa Jambore Pokdarwis bertujuan memperluas jejaring pelaku wisata, meningkatkan kapasitas anggota Pokdarwis, serta mendorong inovasi yang berdampak pada pengembangan pariwisata berkelanjutan di Sumbar.
Pembukaan kegiatan turut diisi pengukuhan Forum Pokdarwis Sumbar dan pemberian penghargaan bagi Pokdarwis berprestasi. Selama dua hari, peserta menerima berbagai materi strategis serta mengikuti rangkaian pelatihan penguatan kapasitas. (rn/*/pzv)









Komentar