Jakarta, RANAHNEWS – Antusiasme publik terhadap Minangkabau Geopark Run (MGR) 2025 terus meningkat. Pada Pre Event yang digelar di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (14/9/2025), panitia mengumumkan kuota pendaftaran telah tembus 2.500 peserta hanya sehari sebelum penutupan resmi.
Founder MGR, Yv Tri Saputra, menyebut membludaknya peserta tidak lepas dari daya tarik konsep lari yang ditawarkan. “Pendaftaran resmi berakhir 15 September, namun hari ini kuota sudah penuh. Panitia bidang pendaftaran bahkan meminta tambahan slot karena ratusan peserta masih mengantre,” ujarnya usai acara.
Menurut Yv, MGR berbeda dengan lomba marathon pada umumnya. Konsep yang diusung bukan sekadar olahraga, melainkan perpaduan antara family running, sport running, tourism running, hingga buying running. “MGR bukan hanya soal berlari, tapi pengalaman menikmati budaya, destinasi wisata, dan kebersamaan,” katanya.
Hendra, seorang pelari yang telah dua kali mengikuti MGR, menilai konsistensi penyelenggaraan juga menjadi magnet tersendiri. “Setiap tahun MGR hadir, sehingga banyak pelari menjadikannya agenda wajib. Peserta datang bukan hanya dari berbagai daerah di Indonesia, tetapi juga dari Asia hingga Eropa,” tuturnya.
Panitia menyiapkan rute yang memadukan keindahan alam dan kekayaan budaya ranah Minang. Start akan dimulai dari Bukittinggi, melewati ikon Jam Gadang dan Ngarai Sianok, lalu berlanjut ke Koto Gadang di Kabupaten Agam yang terkenal dengan kerajinan peraknya. “Ranah Minang memiliki geopark, budaya, dan destinasi yang diakui sebagai warisan nasional hingga dunia. Itu semua menjadi kekuatan MGR,” tambah Yv.
Event ini lahir dari inisiatif swasta dengan dukungan Pemprov Sumbar, Pemko Bukittinggi, dan Badan Pengelola Geopark Sianok–Maninjau. Yv menegaskan MGR berbeda dengan event olahraga lainnya yang mengandalkan dana pemerintah. “MGR bukan agenda APBN atau APBD, melainkan murni partisipasi masyarakat dan dukungan swasta,” ucapnya.
Dengan konsep yang unik dan dukungan luas, MGR 2025 diproyeksikan menjadi ajang lari yang bukan hanya memacu adrenalin, tetapi juga mempromosikan pariwisata Minangkabau ke kancah internasional. (rn/*/pzv)
Komentar