MGR 2025 Bukittinggi Tambah 500 Slot Usai Kuota Peserta Sold Out

Pariwisata41 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Bukittinggi bersiap menjadi pusat perhatian pecinta olahraga lari tanah air dan mancanegara. Antusiasme tinggi terhadap Minang Geopark Run (MGR) 2025 terbukti dengan habisnya 2.500 slot peserta hanya dalam waktu dua bulan lebih menjelang pelaksanaan. Panitia akhirnya membuka tambahan 500 slot, sebuah langkah pertama sepanjang sejarah penyelenggaraan ajang ini.

Gema MGR 2025 sudah terasa sejak Minggu, 14 September 2025, saat panitia menggelar Pre Event di Stadion Akuatik Gelora Bung Karno, Jakarta. Kegiatan itu diikuti perwakilan komunitas lari ibu kota yang berlari bersama sejauh lima kilometer di kawasan Car Free Day Sudirman.

“Antusias publik ibu kota menyambut MGR 2025 sangat luar biasa. Bahkan komunitas runners di Jakarta sudah menyatakan siap hadir di Bukittinggi nanti,” ujar Founder MGR, Yv Tri Saputra.

Selain berlari, Pre Event juga menjadi ajang sosialisasi mengenai visi, misi, serta pengalaman para pelari yang pernah mengikuti MGR sebelumnya. Mereka berbagi kesan tentang keindahan Geopark Sumbar sekaligus tantangan yang ditawarkan jalurnya.

“Tujuannya agar komunitas yang hadir memahami lebih jauh apa itu Minang Geopark Run dan kenapa banyak peserta selalu kembali mengikuti event ini dari tahun ke tahun,” tambah Yv Tri.

Mengusung tagline Alek Gadang Pelari, MGR 2025 tidak hanya menghadirkan kompetisi lari. Event ini meramu olahraga dengan pariwisata, belanja, dan kebersamaan keluarga. Segmentasi pesertanya pun bukan semata atlet profesional, melainkan wisatawan nusantara maupun mancanegara yang gemar menjelajahi alam, budaya, dan kuliner.

“Alhamdulillah, kuota 2.500 peserta sudah habis. Padahal saya masih ingat saat pertama kali menggelar MGR pada November 2018, mencapai target 1.000 peserta saja penuh perjuangan hingga menjelang hari H,” kata Yv.

Alumnus ITB asal Minang itu menegaskan, tambahan 500 slot dibuka hingga 30 September 2025 untuk memenuhi tingginya permintaan pendaftar.

MGR 2025 akan digelar 30 November mendatang dan diproyeksikan menjadi salah satu ajang lari kolosal di Sumatra Barat. Yv menegaskan, penyelenggaraan event ini sepenuhnya diinisiasi secara mandiri melalui dukungan sponsorship swasta maupun BUMN. Pemerintah Provinsi Sumbar, Pemko Bukittinggi, dan Badan Pengelola Geopark Sianok-Maninjau hanya berperan sebagai tuan rumah dengan dukungan sesuai kapasitas.

“Jadi berbeda dengan Tour de Singkarak yang diinisiasi Kementerian Pariwisata dan mengandalkan dana APBN serta APBD. MGR lahir dari inisiatif swasta dengan semangat kolaborasi,” tutup Yv. (rn/*/pzv)

Komentar