ICGCS 2025, Fadly Amran Soroti Peran Teknologi Persempit Kesenjangan Gender

Pariwisata62 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Kota Padang menjadi sorotan internasional saat Wali Kota Fadly Amran tampil sebagai keynote speaker dalam The 3rd International Conference on Gender, Culture and Society (ICGCS) 2025 di Hotel Truntum, Selasa (9/9/2025). Konferensi yang berlangsung hingga 11 September ini digagas oleh Center for Gender, Child, and Family Development Universitas Andalas (Unand) bersama Indonesian Association of Woman/Gender and Child Studies (ASWGI).

Kegiatan tersebut menghadirkan akademisi, peneliti, dan praktisi dari dalam maupun luar negeri, termasuk Malaysia, Australia, dan Singapura. Sejumlah tokoh juga ikut hadir, di antaranya Wakil Rektor IV Unand, Ir. Henmaidi, M.Eng.Sc., Ph.D, Dekan FISIP Unand, Dr. Jendrius, M.Si, serta Ketua ASWGI, Prof. Dr. Ir. Keppi Sukesi, MS yang mengikuti secara virtual.

Dalam paparannya, Fadly Amran menekankan pentingnya kesetaraan melalui pendekatan interseksionalitas, pemanfaatan teknologi, dan visi pembangunan berkelanjutan dalam konteks gender dan budaya.

“Kesetaraan bukan sekadar persoalan laki-laki dan perempuan, tetapi bagaimana setiap individu diperlakukan adil tanpa diskriminasi, baik dari aspek sosial, budaya, maupun akses teknologi,” ujarnya.

Ia juga menyoroti peran vital teknologi dalam mempersempit kesenjangan, terutama bagi perempuan dan anak. Menurutnya, Pemerintah Kota Padang telah menjalankan sejumlah program perlindungan, mulai dari P2TP2A, Puspaga, PATBM, hingga layanan pengaduan terintegrasi di aplikasi Padang Mobile, yang memudahkan masyarakat melaporkan berbagai kasus, termasuk kekerasan terhadap anak dan perempuan.

Wakil Rektor IV Unand, Henmaidi, menilai kehadiran Wali Kota Padang sebagai keynote speaker menandai keseriusan pemerintah daerah dalam mendorong kesetaraan gender dan pembangunan inklusif.

Sementara itu, Ketua Panitia ICGCS 2025, Andri Rusta, S.IP, M.PP, menegaskan konferensi ini menjadi ruang strategis memperkuat jejaring global sekaligus menghasilkan rekomendasi kebijakan dan wawasan baru terkait isu gender, budaya, serta masyarakat di era digital.

“ICGCS 2025 bukan sekadar ruang akademik, tetapi diharapkan hasilnya dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya terkait isu gender dan budaya,” ungkapnya. (rn/*/pzv)

Komentar