ICCN Ajak Masyarakat Cintai Makanan Khas Lewat Gastronomi Pesisir Padang

Pariwisata47 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Pesisir Taluak Buo akhir pekan ini menjadi pusat perhatian lewat gelaran Beach Gastronomy Festival pada Sabtu dan Minggu, 27–28 September 2025. Festival yang dipusatkan di Kupi Batigo itu mengangkat kekayaan kuliner pesisir sebagai warisan budaya sekaligus daya tarik wisata.

Festival diawali dengan talkshow bertema “Gastronomi Pesisir: Warisan, Wisata, dan Inovasi” yang menghadirkan Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani; Ketua ICCN Korda Sumbar sekaligus Owner Kupi Batigo, Yulviadi (Adek); serta pelaku kreatif, Y. Vujji El Ikhsan. Diskusi menyoroti peran makanan khas daerah sebagai penanda identitas sekaligus bukti sejarah interaksi budaya di pesisir Kota Padang.

Kepala Dinas Pariwisata Kota Padang, Yudi Indra Syani, menilai potensi gastronomi pesisir sangat besar karena ditopang garis pantai yang panjang dan sumber pangan yang melimpah.

“Proses menyiapkan makanan hingga penyajiannya merupakan bagian dari gastronomi itu sendiri. Dinas Pariwisata mendukung penuh proses kreatif untuk mengembangkan kuliner pesisir,” ujarnya.

Ketua ICCN Korda Sumbar, Yulviadi, menambahkan bahwa masyarakat Taluak Buo telah lama berupaya menjaga kuliner tradisional. Ia mencontohkan rimih-rimih, sejenis kerang kecil yang dahulu menjadi makanan pokok saat musim paceklik, kini dikreasikan sebagai menu unggulan di Kupi Batigo.

Sementara itu, Y. Vujji El Ikhsan menekankan pentingnya inovasi agar makanan tradisional tetap digemari lintas generasi.

“Makanan siap saji yang digemari anak muda bisa jadi tantangan, tetapi kuliner khas daerah tidak boleh kalah oleh produk modern,” katanya.

Ketiga narasumber sepakat bahwa menjaga gastronomi Padang bukan hanya tugas pemerintah, melainkan tanggung jawab bersama. Peran keluarga, komunitas, hingga pelaku kreatif diperlukan untuk memastikan kuliner pesisir tetap dikenal dan lestari.

Sebagai penutup talkshow, ditegaskan perlunya edukasi berkelanjutan melalui festival, inovasi resep, hingga pengenalan di lingkungan terdekat. Usai diskusi, kegiatan berlanjut dengan outbound dan permainan interaktif yang dirancang untuk semakin memperkenalkan pesona gastronomi pesisir. (rn/*/pzv)

Komentar