Padang, RANAHNEWS, — Wali Kota Padang Fadly Amran menegaskan komitmen Pemerintah Kota Padang untuk menjadikan pengelolaan sampah berbasis masyarakat sebagai gerakan nyata menjaga lingkungan. Hal itu ia sampaikan saat meninjau aktivitas Bank Sampah Sejahtera Bersama di RW V, Kelurahan Indarung, Kecamatan Lubuk Kilangan, Kamis (9/10/2025).
Dalam kunjungan tersebut, Fadly mengapresiasi kiprah warga yang aktif mengelola sampah secara mandiri melalui bank sampah. Menurutnya, langkah warga Indarung menjadi contoh bahwa kesadaran kolektif mampu menjadi solusi atas persoalan lingkungan perkotaan.
“Keberadaan Bank Sampah Sejahtera Bersama membuktikan bahwa partisipasi masyarakat menjadi kunci utama kebersihan kota. Pemerintah tentu mendukung penuh gerakan ini,” ujar Fadly Amran.
Ia menjelaskan, Pemko Padang saat ini tengah menyempurnakan Peraturan Daerah (Perda) tentang pengelolaan sampah. Salah satu pembahasan penting dalam perubahan perda tersebut adalah penambahan sanksi sosial bagi pelanggar.
“Saat ini sanksinya masih berupa denda. Tahun depan, insyaallah akan ada sanksi sosial sesuai dengan perubahan KUHP Nomor 1 Tahun 2023. Kita ingin Padang menjadi kota pertama yang menerapkannya,” tegas Fadly.
Sebagai upaya memperkuat program Padang Balomba dan meningkatkan kesadaran masyarakat, Pemko Padang juga akan menggelar lomba kebersihan tingkat RT. Penilaian akan mencakup keterlibatan warga dalam Bank Sampah dan Lembaga Pengelola Sampah (LPS), pengelolaan sampah rumah tangga seperti kompos dan daur ulang, serta sinergi pengelolaan di tingkat kelurahan.
“Lomba ini akan memberi ruang kompetisi positif bagi masyarakat. Selain membangun kebersihan, juga menumbuhkan rasa memiliki terhadap lingkungan,” kata Fadly yang hadir bersama Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Fadelan Fitra Masta.
Untuk memberikan apresiasi, Pemko Padang menyiapkan 33 paket hadiah bagi pemenang lomba di setiap kecamatan. Juara pertama akan menerima Rp 2,5 juta, juara kedua Rp 1,5 juta, dan juara ketiga Rp 1 juta. Kegiatan ini akan dilaksanakan empat kali dalam setahun, dan pada 2025 akan dimulai sebagai lomba perdana dengan penilaian akhir Oktober hingga tiga bulan ke depan.
Sementara itu, Direktur Bank Sampah Sejahtera Bersama, Refwildon, mengungkapkan bahwa lembaga yang dikelolanya telah berjalan selama 3,5 tahun. Meski begitu, ia mengakui masih ada sebagian warga yang belum sepenuhnya menerima program pengelolaan sampah.
“Sebagian masyarakat masih enggan bergabung dengan LPS karena alasan ekonomi. Kami berharap mereka bisa menjadi nasabah Bank Sampah agar volume sampah dapat lebih terkendali,” ujarnya.
Melalui kolaborasi pemerintah dan masyarakat, Kota Padang diharapkan mampu menjadi pelopor dalam pengelolaan sampah terpadu yang tidak hanya menjaga lingkungan, tetapi juga menumbuhkan nilai ekonomi dan kesadaran sosial warga. (rn/*/pzv)
Komentar