Solusi Irigasi Seabad Terwujud Lewat Pompa Surya Unand

News53 Dilihat

Tanah Datar, RANAHNEWS — Harapan masyarakat Nagari Tanjung Barulak, Kecamatan Tanjung Emas, Kabupaten Tanah Datar untuk mendapatkan sumber irigasi yang layak akhirnya terjawab setelah satu abad penantian. Fakultas Teknik Universitas Andalas (Unand) secara resmi menyerahkan rancangan dan prototipe instalasi pompa tenaga surya yang dibangun melalui program pengabdian masyarakat tahun 2025 dalam rangka Lustrum VIII, baru-baru ini.

Penyerahan dilakukan oleh Ketua Tim Pengabdian kepada Masyarakat Fakultas Teknik Unand, Insannul Kamil, kepada Wali Nagari Tanjung Barulak. Teknologi itu menjadi solusi untuk mengalirkan air dari Batang Manganan sejauh 1,3 kilometer dan menembus elevasi 160 meter menuju lahan pertanian yang selama ini sepenuhnya bergantung pada hujan.

Konstruk ini lahir dari keluhan panjang masyarakat yang selama hampir seratus tahun menghadapi problem irigasi kronis. Sawah yang berada jauh dari sumber air, minimnya aliran sungai, serta perubahan pola curah hujan yang makin tak menentu membuat banyak lahan terpaksa dibiarkan ketika kemarau, sehingga produktivitas dan pendapatan petani terus menurun.

Kehadiran instalasi pompa tenaga surya tersebut disambut penuh haru oleh kelompok tani dan warga nagari, baik dari ranah maupun rantau. Serah terima dilakukan bersama unsur pemerintah nagari, masyarakat, serta perwakilan Fakultas Teknik Unand, menandai tercapainya harapan yang diwariskan lintas generasi.

Ketua Tim Pengabdian, Ir. Insannul Kamil, M.Eng., Ph.D., menegaskan bahwa pembangunan instalasi energi terbarukan ini merupakan bentuk kontribusi nyata universitas dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa.

“Melalui energi matahari yang terbarukan, hijau, dan berkelanjutan, kami ingin menghadirkan solusi yang dapat digunakan masyarakat secara mandiri. Ini bukan hanya soal teknologi, tetapi tentang mewujudkan kebutuhan pertanian masyarakat Tanjung Barulak,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa program ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo, khususnya percepatan swasembada pangan, energi, dan air, serta pembangunan yang dimulai dari desa. Penggunaan pompa bertenaga surya dinilai sebagai langkah konkret menghadapi perubahan iklim, menekan emisi karbon, dan mendorong pertanian berkelanjutan.

Kesuksesan program ini tidak lepas dari dukungan multipihak. Pemerintahan Nagari Tanjung Barulak memberikan fasilitas penuh, sementara masyarakat ranah dan rantau turut membantu secara moril dan materiel. Kolaborasi juga hadir dari Kodam XX Tuanku Imam Bonjol, Polda Sumbar, dan PLN UID Sumbar yang memastikan kelancaran koordinasi dan pelaksanaan program.

Selain penyerahan instalasi, tim pengabdian juga memberikan pelatihan operasional dan perawatan kepada kelompok tani agar sistem dapat dimanfaatkan secara optimal dan berkelanjutan. Instalasi tersebut kini mampu memompakan air dari Batang Manganan menuju sawah di dataran tinggi dengan memanfaatkan energi matahari sebagai sumber daya utama.

Bagi masyarakat Tanjung Barulak, hadirnya pompa bertenaga surya ini bukan hanya jawaban teknis, tetapi momentum bersejarah setelah puluhan tahun perjuangan.

“Kami sudah menunggu ini sejak zaman nenek moyang kami. Baru hari ini harapan itu terkabul,” ujar salah seorang tokoh masyarakat dengan air mata haru.

Insannul Kamil berharap prototipe ini dapat menjadi model bagi nagari lain di Sumatera Barat dan desa-desa di Indonesia. Ia menilai capaian ini merupakan bukti bahwa kolaborasi antara perguruan tinggi, pemerintah, aparat TNI/Polri, dan masyarakat mampu mewujudkan perubahan besar yang selama ini hanya menjadi angan. Kolaborasi itu menandai tonggak baru menuju pertanian modern, ramah lingkungan, dan berkelanjutan. (rn/*/pzv)

Komentar