Wali Kota Padang Tegaskan Disiplin Petugas Jadi Kunci Keselamatan di Perlintasan Kereta

Pendidikan53 Dilihat

Padang, RANAHNEWS — Upaya memperkuat keselamatan publik di jalur kereta api terus digencarkan Pemerintah Kota Padang. Wali Kota Padang, Fadly Amran, memberikan pengarahan dan pembekalan kepada 64 petugas penjaga perlintasan sebidang yang akan bertugas di sejumlah titik rawan di Kota Padang. Kegiatan yang diinisiasi Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang itu digelar di Palanta Kediaman Resmi Wali Kota Padang, Jumat (31/1/2025).

Fadly Amran menegaskan, peran petugas penjaga perlintasan memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keselamatan masyarakat dan kelancaran arus lalu lintas. Ia mengingatkan, satu kelalaian kecil di lapangan dapat berdampak fatal bagi pengguna jalan maupun penumpang kereta.

“Tugas bapak dan ibu sekalian sangat vital. Satu kelalaian kecil saja bisa berakibat fatal bagi keselamatan masyarakat. Karena itu, kita harus bekerja dengan disiplin, tanggap, dan penuh tanggung jawab,” ujar Fadly.

Wali kota juga menyampaikan apresiasi kepada Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang yang telah berkontribusi dalam meningkatkan keselamatan di perlintasan tanpa palang otomatis. Menurutnya, kolaborasi antarinstansi menjadi kunci dalam menciptakan sistem transportasi yang aman dan tertib.

“Kita ingin Kota Padang menjadi kota yang aman dan tertib dalam setiap aspek, termasuk keselamatan di jalur perlintasan kereta api. Untuk itu, dibutuhkan kerja sama antara pemerintah, petugas di lapangan, dan masyarakat agar selalu mematuhi aturan serta hanya melintas di jalur resmi yang dibolehkan,” tambahnya, didampingi Kepala Dinas Perhubungan, Ances Kurniawan.

Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas II Padang, Hendrialdi, menjelaskan bahwa penjaga perlintasan yang direkrut berasal dari masyarakat yang berdomisili di sekitar 21 titik perlintasan sebidang di Kota Padang. Mereka ditempatkan di lokasi yang sebelumnya belum memiliki palang pintu dan belum terjaga secara permanen.

“Mereka akan bertugas di perlintasan yang selama ini tidak terjaga dan belum memiliki palang pintu. Selain membantu sarana-prasarana, kita juga memberikan dukungan bagi petugas berupa honor sesuai standar UMR/UMP Sumatera Barat,” ungkap Hendrialdi.

Ia menambahkan, sistem kerja petugas dibagi dalam dua hingga tiga shift, bergantung pada tingkat kepadatan lalu lintas di tiap titik. Untuk perlintasan yang dilalui angkutan barang, penjagaan dilakukan penuh selama 24 jam.

“Kegiatan pembekalan ini bertujuan menyatukan standar operasional di seluruh perlintasan agar pelayanan semakin profesional dan aman bagi semua pihak. Para personel juga kita bekali dengan pelatihan teknis terkait prosedur keselamatan, komunikasi darurat, dan penggunaan alat bantu penjagaan,” jelasnya.

Langkah ini diharapkan tidak hanya meningkatkan keselamatan di perlintasan sebidang, tetapi juga membangun kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya disiplin dan kepatuhan terhadap aturan lalu lintas demi keselamatan bersama. (rn/*/pzv)

Komentar