Muhidi: Sekolah Butuh Konselor Profesional, Bukan Sekadar Guru Bimbingan

Parlemen151 Dilihat

Padang, RANAHNEWS — Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Muhidi, menegaskan perlunya menghadirkan guru konselor di setiap SMA dan SMK sebagai langkah strategis membina karakter remaja dan menekan potensi kenakalan di kalangan pelajar.

Pernyataan itu disampaikan Muhidi saat menyerahkan bantuan baju batik untuk para guru di tiga sekolah, yakni SMA Negeri 8 Padang, SMA Negeri 15 Padang, dan SMA Negeri 16 Padang, pada Rabu (15/10/2025). Ia menilai, tantangan moral dan sosial remaja saat ini jauh lebih kompleks dibanding masa lalu.

“Kita akan koordinasikan dengan Dinas Pendidikan untuk mewujudkan rencana ini. Persoalan remaja sekarang tidak bisa lagi ditangani dengan cara biasa. Kehadiran konselor dengan kompetensinya sangat dibutuhkan,” ujar Muhidi.

Menurutnya, banyak faktor sosial yang memengaruhi perilaku pelajar, mulai dari meningkatnya angka perceraian hingga menurunnya perhatian orang tua terhadap anak. Karena itu, keberadaan guru konselor dianggap penting agar sekolah dapat berperan aktif membentuk karakter siswa.

“Menjadi konselor tentu tidak bisa sembarangan. Guru-guru perlu mendapatkan pelatihan khusus agar memiliki kompetensi dalam menangani masalah siswa. Saya siap menganggarkan pelatihan bagi calon guru konselor tersebut,” tegasnya.

Muhidi juga memastikan usulan penambahan tenaga konselor akan dibahas dalam rapat anggaran bersama pemerintah provinsi. Realisasinya, kata dia, akan dilakukan secara bertahap sesuai kemampuan keuangan daerah.

Selain membahas soal konselor, pertemuan tersebut juga menjadi ruang bagi para kepala sekolah dan guru untuk menyampaikan aspirasi langsung kepada pimpinan DPRD Sumbar. Beberapa di antaranya terkait kebutuhan ruang belajar tambahan (rombel) serta perbaikan fasilitas sekolah.

Kepala SMA Negeri 15 Padang, Gusnaldi, meminta agar pemerintah daerah memperhatikan kondisi sarana ibadah di sekolah. Ia juga mengusulkan adanya program beasiswa bagi anak guru yang masih menghadapi kesulitan ekonomi.

Sementara itu, Kepala SMA Negeri 16 Padang, Erizal, menyoroti keterbatasan daya tampung sekolah di wilayah Kuranji yang membuat sebagian siswa belum bisa bersekolah di lingkungan terdekat.

“Kebutuhan sekolah lokal di Kuranji masih cukup besar dan diharapkan dapat segera diwujudkan. Saya juga sangat mendukung rencana adanya guru konselor di sekolah, semoga benar-benar terealisasi,” ujarnya. (rn/*/pzv)

Komentar