Irman Gusman Dorong Resort Lokal Majukan Pariwisata Mentawai

Pariwisata128 Dilihat

Mentawai, RANAHNEWS — Pesona ombak kelas dunia dan keindahan alam Mentawai tak hanya memikat wisatawan mancanegara, tetapi juga membuka peluang besar bagi pengusaha lokal untuk berkiprah di sektor pariwisata. Anggota DPD RI asal Sumatera Barat, Irman Gusman, menilai potensi tersebut harus dimanfaatkan untuk memperkuat ekonomi masyarakat kepulauan melalui pengelolaan resort yang dimiliki warga setempat.

Dalam kunjungan kerjanya ke sejumlah kawasan wisata di Kepulauan Mentawai, Irman mengaku terkesan dengan potensi luar biasa daerah itu, terutama dalam wisata selancar yang telah dikenal luas di dunia.

“Kita ingin melihat lebih banyak resort yang dikelola dan dimiliki pengusaha lokal. Saya banyak berdialog dengan masyarakat, dan ternyata kunjungan turis ke Mentawai terjadi hampir sepanjang tahun, bukan hanya saat musim ombak besar,” ujarnya, Kamis (16/10/2025).

Irman menuturkan, keunggulan Mentawai terletak pada ombaknya yang tersebar di banyak titik dan dapat dinikmati kapan pun. Kondisi ini menjadikan Mentawai sebagai surga bagi para peselancar dari berbagai negara, seperti Jerman, Australia, dan Amerika Serikat.

“Turis-turis ini tinggal lama, bisa dua minggu hingga berbulan-bulan. Sekitar 70 persen wisatawan yang datang ke Sumbar, khususnya ke Mentawai, memang untuk surfing, meski ada juga yang menikmati snorkeling dan wisata laut lainnya,” jelasnya.

Ia berharap pengembangan resort lokal dapat terus didorong melalui dukungan pemerintah dan pihak swasta agar manfaat ekonomi dari sektor pariwisata benar-benar dirasakan masyarakat.

“Kita ingin agar nilai ekonomi dari sektor pariwisata ini semaksimal mungkin dinikmati oleh pengusaha dan masyarakat lokal. Sekarang sudah mulai muncul beberapa pengusaha di kampung yang membangun resort dengan kualitas cukup baik,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Kepulauan Mentawai, Rinto Wardana Samaloisa, menyebut pemerintah daerah berkomitmen memperkuat ekosistem pariwisata yang memberdayakan masyarakat.

“Kami mendorong setiap resort untuk juga menjual souvenir khas Mentawai dan membeli produk UMKM lokal seperti merchandise serta kerajinan tangan agar ikon daerah semakin kuat,” tuturnya.

Salah satu pelaku usaha lokal, Bofraydi, pemilik Lances Left Surf Camp, mengaku resort miliknya baru beroperasi setelah pembangunan selama tiga tahun. Ia berupaya menjaga kualitas layanan agar wisatawan merasa nyaman dan terus kembali.

“Untuk wisatawan lokal tarifnya sekitar Rp500 ribu per malam, sedangkan untuk turis asing sekitar Rp1 jutaan. Kami berusaha menghadirkan pelayanan terbaik agar mereka betah,” ujarnya.

Dengan potensi besar pariwisata bahari dan semangat kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha, Mentawai kian menegaskan posisinya sebagai destinasi unggulan wisata dunia di barat Sumatera. (rn/*/pzv)

Komentar