Erly Mulyani Tekankan Pentingnya Melek Keuangan Digital di SCF 2025

Ekonomi48 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Transaksi digital kini semakin menjadi kebutuhan utama, tidak hanya bagi pelaku usaha, tetapi juga rumah tangga. Hal ini mengemuka dalam Talkshow Sumbar Creative Economy Festival (SCF) 2025 yang digelar Bank Indonesia Perwakilan Sumbar di The ZHM Premier Hotel Padang, 12–14 September 2025, bekerja sama dengan Pemprov Sumbar, pemerintah kabupaten/kota, serta perbankan.

Dosen Departemen Akuntansi yang juga Kepala Labor GIBEI Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri Padang (FEB UNP), Erly Mulyani, tampil sebagai narasumber bersama Ketua BKOW Sumbar, Dianita Maulin Vasko, dan Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar, Dandy Indarto Seno. Di hadapan seratusan peserta dari kalangan pelaku usaha, mahasiswa, hingga ibu rumah tangga, Erly menekankan pentingnya melek keuangan digital.

“Semua sudah serba internet, cukup dengan satu gawai semua pembayaran bisa dilakukan lebih mudah, cepat, dan aman. Bagi pelaku UMKM, digitalisasi membantu memisahkan keuangan usaha dan pribadi sehingga lebih jelas dalam pencatatan,” ujar Erly.

Ia menambahkan, pemisahan tersebut akan memudahkan pengembangan usaha karena setiap transaksi tercatat secara rapi, sehingga laba dan rugi dapat dipantau dengan jelas. “Bagi ibu rumah tangga, tidak perlu lagi repot dengan amplop belanja bulanan. Transaksi digital bisa membuat pengaturan keuangan keluarga lebih praktis,” imbuhnya.

Selain itu, Erly juga mengingatkan pentingnya membiasakan menabung dan berinvestasi di lembaga resmi agar terhindar dari penipuan. “Jangan tergiur tawaran dengan keuntungan besar tetapi berisiko tinggi. Pilihlah investasi yang jelas dan dijamin negara,” pesannya.

Deputi Kepala Perwakilan BI Sumbar, Dandy Indarto Seno, menegaskan bahwa QRIS sebagai produk Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia (ASPI) dan Bank Indonesia, kini menjadi kanal pembayaran nontunai yang bisa digunakan lintas bank. “QRIS membuat transaksi harian lebih praktis tanpa perlu membawa uang tunai,” katanya.

Hal senada disampaikan Ketua BKOW Sumbar, Dianita Maulin Vasko. Ia mengaku terbiasa menggunakan pembayaran nontunai karena lebih sederhana. “Dengan satu barcode, semua pembayaran bisa dilakukan. Mari kita alihkan transaksi tunai menjadi nontunai. Praktis dan tidak merepotkan,” ujarnya.

Talkshow bertema “Literasi Keuangan, Dari Rumah Tangguh ke UMKM Tangguh, Aman, Nyaman, dan Nirkontak” ini berlangsung interaktif. Para peserta tampak antusias mengajukan pertanyaan seputar literasi keuangan dan praktik transaksi digital dalam kehidupan sehari-hari. (rn/*/pzv)

Komentar