Padang, RANAHNEWS – Menyongsong Pemilu 2029, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Barat memperkuat kesiapan melalui pengawasan data pemilih berkelanjutan. Upaya ini diwujudkan lewat kegiatan persiapan pencocokan dan penelitian terbatas serta rekapitulasi pemutakhiran data pemilih triwulan III tahun 2025 yang digelar di Ruang Sidang Bawaslu Sumbar, Sabtu (20/9/2025).
Acara tersebut menghadirkan Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja, Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas, dan Humas Muhammad Khadafi, Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi Vifner, Kepala Sekretariat Rinaldi Aulia, serta jajaran Bawaslu kabupaten/kota se-Sumbar.
Muhammad Khadafi menegaskan bahwa pengawasan pemilu merupakan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2025 pasal 3, dengan empat metode utama termasuk langkah pencegahan. Menurutnya, detail teknis menjadi krusial.
“Proses coklit dijadwalkan awal Oktober 2025, sementara coktas pada akhir bulan. Anggaran pengawasan juga siap digunakan sesuai arahan Ketua,” jelasnya.
Vifner menambahkan, pengawasan tak bisa berjalan sendiri tanpa dukungan lintas instansi. Ia menyebut kerja sama dengan pemerintah desa, lapas, dan Disdukcapil sebagai kunci kelancaran pemutakhiran data.
“Kami selalu berkoordinasi agar perkembangan data pemilih berjalan baik dan kesalahan bisa dicegah,” ujarnya. Ia juga mengingatkan rendahnya kesadaran masyarakat melaporkan perubahan status kependudukan. “Sering kali masyarakat enggan mengurus akta kematian karena merasa tidak mendapat keuntungan, padahal data itu penting agar tidak terjadi pemilih ganda,” tegasnya.
Sementara itu, Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja menekankan pentingnya mengawal proses non-tahapan menuju tahapan pemilu. Ia menyebut tahapan diperkirakan dimulai 2027 sehingga persiapan harus dilakukan sejak dini.
“Kita harus mengawal agar proses berjalan baik. Walau menambah beban kerja, semoga tetap semangat. Extra effort ini jalan menuju demokrasi yang sehat di Indonesia,” katanya.
Melalui pengawasan sistematis dan koordinasi lintas pihak, Bawaslu Sumbar berharap pemutakhiran data pemilih berkelanjutan dapat menjadi fondasi kokoh untuk menghadirkan Pemilu 2029 yang bersih dan demokratis. (rn/*/pzv)
Komentar