Alumni Dorong Dony Oskaria Jadi Ketua IKA Unand, Ini Alasannya

Parlemen88 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Wacana Dony Oskaria maju sebagai calon Ketua Ikatan Keluarga Alumni Universitas Andalas (IKA Unand) mencuat di kalangan alumni. Figur yang lama berkiprah di dunia korporasi ini dinilai memiliki kapasitas, jejaring nasional, serta integritas untuk membawa organisasi alumni ke tingkat yang lebih tinggi.

Pandangan tersebut disampaikan Maigus Tinus, alumni FISIP Unand yang kini berkiprah di Jakarta. Ia menilai IKA Unand membutuhkan sosok pemimpin dengan gagasan besar dan keberanian menjembatani alumni di berbagai daerah.

“Seorang pemimpin IKA harus berani mengangkat gagasan baru, menjembatani alumni di berbagai wilayah, serta memiliki rekam jejak yang kredibel. Dony punya pengalaman korporasi dan jejaring nasional yang bisa dimanfaatkan untuk kemajuan alumni maupun almamater,” ujar Maigus.

Penilaian serupa datang dari Revdi Iwan Syahputra, Wakil Ketua IKA Sosiologi Unand sekaligus jurnalis senior yang kini menjabat Pemimpin Redaksi Rakyat Sumbar. Menurutnya, figur yang memimpin IKA Unand tidak hanya butuh kapasitas akademis, melainkan juga kemampuan manajerial dan pengaruh luas.

“Dony punya modal besar, bukan hanya karena pengalaman panjang di BUMN, tapi juga karena jejaringnya luas. Itu bisa dimanfaatkan untuk kepentingan alumni dan kontribusi nyata bagi Unand,” kata Revdi.

Ia menambahkan, kepemimpinan alumni seharusnya fokus pada kemampuan menggerakkan organisasi, menjalin kolaborasi, dan membawa nama Unand ke tingkat nasional, bukan semata pada status akademis.

Dony Oskaria sendiri dikenal sebagai profesional dengan rekam jejak panjang di dunia korporasi. Pernah menjabat Wakil Direktur Utama Garuda Indonesia, ia kemudian dipercaya memimpin Aviasi Pariwisata Indonesia sejak 2021. Pada 2025, ia ditunjuk sebagai Direktur Operasional Danantara, lembaga pengelola investasi BUMN.

Hubungannya dengan almamater tetap terjalin. Dony beberapa kali hadir di kampus, antara lain memberikan kuliah umum tentang kolaborasi kampus–BUMN–industri serta menghadiri penandatanganan MoU antara Unand dan Danantara. Meski hanya sempat kuliah satu tahun di Fakultas Ekonomi Unand sebelum melanjutkan studi di kampus lain, sejumlah alumni menilai ikatan itu tetap sahih.

“Yang penting kontribusi dan komitmennya. Kepemimpinan IKA tidak sekadar soal pernah tamat, tapi soal kemampuan membawa organisasi lebih maju,” tegas Maigus.

IKA Unand sendiri merupakan wadah resmi yang menghimpun alumni Universitas Andalas, berperan mempererat silaturahmi, menggalang kolaborasi lintas bidang, serta menjembatani hubungan antara alumni dan almamater. Dengan jejaring alumni yang tersebar di berbagai wilayah hingga mancanegara, organisasi ini dinilai memiliki potensi besar memberi kontribusi nyata pada pembangunan daerah maupun nasional.

Jika benar maju, Dony akan menghadapi tantangan terkait legitimasi pendidikan dan ekspektasi tinggi sebagai figur nasional. Namun, bagi sejumlah alumni, tantangan itu justru peluang untuk mendorong IKA Unand menjadi lebih inklusif dan progresif.

“Alumni butuh terobosan. Sosok dengan pengalaman dan jaringan nasional seperti Dony bisa membawa IKA Unand naik kelas, asal komunikasinya terbuka dan merangkul semua pihak,” pungkas Maigus.

Wacana kepemimpinan Dony Oskaria kini menjadi perbincangan hangat di kalangan alumni. Apakah akan berlanjut menjadi kenyataan atau sekadar isu, waktu yang akan menjawab. (rn/*/pzv)

Komentar