Monumen Pers Jadi Lokasi Pelantikan PWI Pusat 2025–2030

Parlemen58 Dilihat

Jakarta,RANAHNEWS — Monumen Pers Nasional, saksi lahirnya Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) pada 9 Februari 1946, akan kembali mencatat sejarah. Di gedung bersejarah ini, pengurus PWI Pusat masa bakti 2025–2030 akan resmi dilantik pada 4 Oktober mendatang.

Persiapan menuju acara pengukuhan dibahas dalam rapat pemantapan di Sekretariat PWI Pusat, Gedung Dewan Pers Jakarta, Selasa (30/9). Rapat dipimpin Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, didampingi Sekjen Zulmansyah Sekedang bersama jajaran panitia pusat dan daerah.

Ketua PWI Surakarta sekaligus koordinator panitia daerah, Anas Syahirul, memastikan kesiapan teknis di lokasi acara. Menurutnya, segala kebutuhan sudah dimatangkan agar pelantikan berlangsung lancar dan berkesan.

“Kami pastikan seluruh kebutuhan teknis sudah siap agar acara berjalan sesuai rencana,” ujarnya.

Sekjen PWI Pusat, Zulmansyah Sekedang, menambahkan bahwa koordinasi intensif dengan panitia daerah terus dilakukan untuk memastikan acara berlangsung khidmat.

“Persiapan kian matang, baik dari sisi panitia pusat maupun daerah. Semua diarahkan untuk mendukung kelancaran prosesi pengukuhan,” katanya.

Pelantikan akan dihadiri ratusan peserta dari seluruh provinsi, mitra strategis PWI, pimpinan media nasional, hingga pejabat negara. Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, dijadwalkan memberikan pidato kunci, sementara Wakil Menteri Nezar Patria akan tampil sebagai narasumber talkshow bersama Wakil Ketua Dewan Pers Totok Suryanto dan Ketua PWI Bidang Pendidikan Agus Sudibyo. Diskusi yang dimoderatori Retno Pangesti itu akan membahas tema “Merawat Keadaban Bangsa di Tengah Desakan Epidemi Disinformasi dan Supremasi Kecerdasan Buatan.”

Ketua Umum PWI Pusat, Akhmad Munir, menegaskan pemilihan Monumen Pers Nasional sebagai lokasi pelantikan bukan tanpa alasan.

“Pengukuhan pengurus PWI Pusat adalah menapak tilas lahirnya PWI pada 1946, di mana semangat persatuan menjadi roh perjuangan wartawan dalam berkontribusi memperjuangkan kemerdekaan Republik Indonesia,” ucapnya.

Munir yang juga Direktur Utama LKBN Antara menekankan momentum ini sekaligus menandai berakhirnya dualisme kepengurusan PWI.

“Ini saatnya kembali bersatu, demi meneruskan perjuangan para pendiri bangsa menuju masyarakat adil, makmur, dan sejahtera,” katanya.

Monumen Pers dipilih bukan sekadar simbol, melainkan penegasan bahwa dunia pers harus selalu berpijak pada sejarah, demokrasi, dan kebebasan pers yang diperjuangkan sejak Indonesia merdeka. (rn/*/pzv)

Komentar