Kapolda Sumbar Dorong Aksi Kolektif Selamatkan Generasi Muda dari Pengaruh Negatif

News111 Dilihat

Padang, RANAHNEWS – Kepolisian Daerah Sumatera Barat menunjukkan komitmen serius dalam melindungi generasi muda dari ancaman perilaku menyimpang. Hal ini ditunjukkan dengan kehadiran langsung Kapolda Sumbar, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta dalam kegiatan sosialisasi gerakan anti tawuran, narkoba, balap liar, pergaulan bebas, dan LGBT yang digelar di Aula Kantor Gubernur Sumbar, Rabu (16/4/2025).

Acara ini menjadi simbol kepedulian institusi kepolisian terhadap masa depan remaja Sumatera Barat sekaligus upaya preventif menciptakan lingkungan sosial yang aman, sehat, dan produktif.

Dalam paparannya, Kapolda menyebutkan bahwa angka tawuran dan balap liar di wilayah hukum Polda Sumbar mengalami penurunan signifikan, terutama selama Ramadan dan Idulfitri 1446 H. Ia mengapresiasi kesadaran kolektif masyarakat dan sinergi antara pihak kepolisian, pemerintah daerah, serta tokoh masyarakat dalam menjaga ketertiban.

“Alhamdulillah, kita semua bisa merasakan perubahan itu. Selama Ramadan hingga Idulfitri, jumlah kasus tawuran dan balap liar menurun drastis. Ini berkat kerja sama kita semua,” ujar Kapolda.

Untuk memperkuat langkah pencegahan, pihaknya mengerahkan Bhabinkamtibmas untuk mendata langsung ke lingkungan RT dan RW, guna menjaring informasi terkait anak-anak yang putus sekolah. Berdasarkan data yang dihimpun, terdapat 819 anak tidak menamatkan sekolah dasar, 1.039 putus sekolah tingkat SMP, dan 1.485 tidak melanjutkan pendidikan SMA.

Kapolda menekankan pentingnya kolaborasi lintas instansi dalam menangani persoalan ini secara tepat dan menyeluruh. Menurutnya, mayoritas anak yang putus sekolah berasal dari keluarga prasejahtera dan terdampak pandemi COVID-19, terutama karena keterbatasan akses terhadap perangkat daring.

“Mereka tidak punya telepon genggam, lalu berhenti sekolah, dan akhirnya terputus dari pendidikan. Ini yang harus kita selesaikan bersama,” tegasnya.

Ia menyampaikan kekhawatiran bahwa anak-anak yang kehilangan akses pendidikan berisiko terjerumus dalam penyalahgunaan narkoba, perjudian, hingga perilaku menyimpang lainnya. Ia juga mengungkapkan bahwa dari sekitar 800 tahanan di Polda Sumbar, 500 di antaranya merupakan kasus narkoba.

Mengakhiri penyampaiannya, Kapolda mengajak seluruh pemangku kepentingan di Sumbar untuk bersama-sama membangun masa depan anak-anak agar tumbuh menjadi generasi unggul dan mampu menjadi pemimpin bangsa.

“Kami ingin membangkitkan semangat bersama agar anak-anak ini tidak hanya terhindar dari pengaruh negatif, tetapi juga tumbuh menjadi pribadi hebat yang membanggakan Sumatera Barat dan Indonesia,” tutup Kapolda. (rn/*/pzv)

Komentar