oleh: Irdam Imran, Kontributor Jurnal Marketer
Rabu, 12 November 2025
RANAHNEWS — Di tengah upaya memperkuat daya saing daerah melalui pariwisata dan ekonomi kreatif, Senator Sumatera Barat Irman Gusman bergerak cepat menindaklanjuti hasil kunjungan kerjanya ke Kepulauan Mentawai. Langkah tersebut diwujudkan dalam forum sharing session di Menara 88 Jakarta, Senin (10/11/2025), yang menghadirkan pakar pemasaran nasional Hermawan Kartajaya, pemilik TransNusa Air Leo Budiman, dan Bupati Kepulauan Mentawai Rinto Wardhana.
Dalam forum itu, Irman mengusulkan pembukaan rute penerbangan langsung Bali – Bandara Internasional Minangkabau (BIM) melalui TransNusa Air. Gagasannya bukan semata membuka jalur transportasi baru, tetapi menjadi bagian dari strategi besar memperkuat brand pariwisata Sumatera Barat dan Kepulauan Mentawai di pasar global.
Menurut Irman, konektivitas adalah kunci utama dalam memperluas jangkauan destinasi wisata. Ia menilai bahwa rute langsung dari Bali sebagai pusat turisme dunia, akan mempermudah wisatawan mancanegara menjelajahi keindahan Ranah Minang tanpa hambatan logistik.
“Kita ingin menghadirkan akses yang lebih mudah bagi wisatawan, sekaligus memperkuat identitas Sumatera Barat dan Mentawai sebagai destinasi yang unik, berkelas dunia, dan autentik,” ujar Irman Gusman.
Data Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) tahun 2024 menunjukkan, Bali menerima rata-rata 5,2 juta wisatawan mancanegara per tahun. Dari jumlah itu, sekitar 28 persen wisatawan asing menyatakan minat untuk menjelajahi destinasi lain di Indonesia yang menawarkan keindahan alam dan budaya kuat, termasuk Sumatera Barat dan Kepulauan Mentawai.
Fakta lain menunjukkan bahwa Mentawai termasuk dalam 10 besar destinasi selancar dunia, dengan pertumbuhan kunjungan wisatawan asing rata-rata 12 persen per tahun. Apabila rute Bali–BIM dibuka, potensi wisatawan lanjutan (connecting tourists) dari Bali ke Sumatera Barat diperkirakan mencapai 150–200 ribu orang per tahun. Dampaknya akan terasa langsung pada sektor UMKM pariwisata, perhotelan, kuliner, dan ekonomi kreatif.
Forum di Menara 88 Jakarta menjadi contoh sinergi nyata antara pemerintah, pelaku usaha, dan pakar pemasaran nasional. Kolaborasi seperti ini mencerminkan prinsip marketing governance, yakni kebijakan publik yang dirancang dengan memperhatikan potensi pasar dan nilai merek daerah.
Hermawan Kartajaya menilai keberhasilan destinasi pariwisata tidak hanya bergantung pada promosi, tetapi juga pada aksesibilitas dan pengalaman wisatawan. Dengan konektivitas yang kuat, Sumatera Barat memiliki peluang membangun ekosistem wisata terpadu dari wisata budaya Minangkabau hingga wisata bahari Mentawai.
Irman Gusman memandang pendekatan ini sebagai bentuk kepemimpinan berbasis strategi pemasaran (marketing leadership). Ia menegaskan bahwa pembangunan daerah perlu diarahkan melalui kolaborasi lintas sektor dan penguatan identitas merek daerah di tingkat global.
“Sumatera Barat dan Mentawai harus tampil dengan wajah baru: Cultural Heritage Meets Global Connectivity. Ini saatnya Ranah Minang menghubungkan warisan budaya dengan jaringan pariwisata dunia,” tuturnya.
Positioning baru itu menggambarkan visi strategis Sumatera Barat sebagai hub wisata budaya dan petualangan di kawasan barat Indonesia. Dengan Bali sebagai magnet turisme global, Mentawai sebagai surga selancar dunia, dan Minangkabau sebagai pusat warisan budaya serta kuliner, sinergi ketiganya dapat menjadi motor baru pertumbuhan ekonomi pariwisata nasional.
Inisiatif Irman Gusman menunjukkan bagaimana kepemimpinan yang berorientasi pada pasar dan kolaborasi dapat memperluas peluang pariwisata tanpa meninggalkan nilai budaya. Dalam era persaingan global, pariwisata tidak hanya butuh promosi, tetapi juga strategi konektivitas yang berkelanjutan.
Ranah Minang kini memiliki peluang emas: membangun citra sebagai daerah yang mampu menyatukan tradisi dan modernitas, warisan dan inovasi, lokalitas dan globalisasi, semua bertemu dalam satu gagasan besar: Sumatera Barat yang terkoneksi dengan dunia. (rn/*/pzv)











Komentar