Padang, RANAHNEWS — Pemerintah Kota Padang menegaskan komitmennya untuk menjadikan data sebagai fondasi utama pembangunan daerah. Melalui pelaksanaan Sensus Ekonomi (SE) 2026, pemerintah berupaya memperkuat arah kebijakan berbasis bukti guna mewujudkan visi kota perdagangan dan jasa yang berdaya saing tinggi.
Penegasan itu disampaikan Wali Kota Padang Fadly Amran saat menjadi keynote speaker dalam kegiatan Sosialisasi SE2026 yang digelar oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padang di Hotel Santika Premiere Padang, Kamis (6/11/2025). Ia menyebut, sensus ekonomi memiliki peran strategis sebagai pijakan dalam menentukan arah kebijakan pembangunan.
“RPJP Kota Padang sudah menetapkan visi sebagai kota perdagangan dan jasa dalam 25 tahun ke depan. Namun, visi tersebut harus dilengkapi dengan analisis dan algoritma penghitungan yang mempertimbangkan potensi nyata di lapangan. Karena itu, sinergi dan kolaborasi dengan BPS sangat penting,” ujar Fadly.
Fadly menilai, data statistik yang valid menjadi kunci keberhasilan pembangunan. Berdasarkan catatan BPS, pertumbuhan ekonomi Kota Padang tahun 2024 mencapai 4,65 persen, tertinggi di Sumatera Barat meski masih di bawah rata-rata nasional. Target tahun 2025 diproyeksikan sebesar 4,16 persen, dan pada 2029 diharapkan meningkat hingga 7,09 persen.
“Sensus Ekonomi 2026 akan menjadi pondasi penting bagi kebijakan, investasi, dan pembangunan perekonomian Kota Padang ke depan. Semua rencana besar harus dimulai dengan data. Tanpa data, kita hanya menebak-nebak. Dengan data, kita membangun masa depan Kota Padang yang lebih kuat,” tegasnya.
Ia juga mengajak seluruh pihak untuk berperan aktif menyukseskan pelaksanaan SE2026 agar menghasilkan data yang akurat dan komprehensif sebagai dasar kebijakan ekonomi yang tepat sasaran.
“Saya meminta kepada Bapak-Ibu semua untuk benar-benar melaksanakan sosialisasi ini, dan memastikan pelaksanaannya di lapangan berjalan dengan baik. Kita perlu tahu dan memahami data dengan tepat agar bisa memetakan potensi ekonomi Kota Padang,” katanya.
Sementara itu, Kepala BPS Kota Padang Dessi Febriyanti menjelaskan, Sensus Ekonomi merupakan agenda nasional yang dilaksanakan setiap sepuluh tahun sekali. Setelah sukses digelar pada tahun 1986, 1996, 2006, dan 2016, pelaksanaan SE2026 akan menjadi momentum kelima dan diharapkan menghasilkan potret ekonomi yang lebih komprehensif.
“Sensus ini akan mencakup seluruh lapangan usaha, kecuali sektor pertanian, administrasi pemerintahan, dan aktivitas rumah tangga sebagai pemberi kerja,” ujar Dessi.
Ia menambahkan, pendataan di Kota Padang akan menjangkau berbagai sektor usaha untuk memperoleh informasi detail mengenai identitas usaha, pemanfaatan teknologi digital, serta kontribusi terhadap ekonomi lingkungan.
“Data yang dikumpulkan akan menjadi dasar penyusunan kebijakan ekonomi daerah dan mendukung program unggulan Pemko Padang seperti Padang Rancak, Jelajah Padang, dan UMKM Naik Kelas, yang berfokus pada transformasi ekonomi lokal dan penguatan UMKM,” pungkasnya. (rn/*/pzv)












Komentar